Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Limbah Sengon, Yuyun Raup Omzet Rp 200 Juta Per Bulan, padahal Dulu Gadaikan Mobil

Kompas.com - 21/04/2021, 11:05 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

“Ongkos satu lembar Rp 1.500,” ujar dia.

Agar mudah menjalankan bisnis, khususnya juga karena permintaan yang tinggi, dia membuat Usaha Dagang (UD).

Yuyun terus mengembangkan usahanya dengan membuka gudang baru. Gudang pertama dibangun di Desa Karangsono, Kecamatan Bangsalsari, lalu bertambah di Desa Kasiyan, Puger, hingga Lumajang dan Besuki Situbondo. Namun, karena Covid-19, gudang di Lumajang mati.

Melihat permintaan kerajinan yang terus bertambah, Yuyun memutuskan membeli truk.

Awalnya hanya satu truk, tetapi karena pengiriman hampir setiap hari, surat-surat kendaraan truk itu digadaikan, lalu dia menambah truk baru hingga ada 10 truk.

Kerajinan itu dikirim ke Banyuwangi, Kendal, Kudus, Jepara, dan Pacitan.

Sebelum pandemi, hampir setiap hari dia mengirim barang. Namun, sekarang hanya sepekan sekali.

Satu pengiriman senilai Rp 20 juta. Dalam sebulan, dia menghasilkan omzet sekitar Rp 200 juta.

Ditipu karyawan hingga truk kecelakaan

Kesukesan yang diraih oleh alumni SMKN 3 Jember ini tidak mulus begitu saja. Banyak ujian yang dihadapi Yuyun.

Seperti ditipu oleh karyawan sendiri, mengalami kerugian, hingga truk yang mengirim barang kerap mengalami kecelakaan.

Semua itu dihadapi dengan sabar. Sebab baginya, prinsip berbisnis harus sabar, jujur dan selalu berdoa. Hal itu yang diterapkan dalam mengembangkan usahanya.

Dalam berbisnis, juga harus memiliki strategi.

Misalnya dalam mengatur ratusan karyawan, Yuyun menunjuk mandor di setiap gudang. Mandor itu yang membantunya mengelola usaha.

“Karyawan harus disiplin dan profesional menjaga kualitas agar pengiriman ke pabrik tidak ditolak,” jelas dia.

Apalagi, sekarang penerimaan barang cukup ketat. Dia baru saja mengirim 900 lembar kerajinan, tapi ditolak karena basah terkena hujan. Akibatnya, Yuyun mengalami kerugian yang cukup besar.


Dia berpesan kepada pengusaha pemula olahan limbah sengon agar tidak terlalu ambisius karena kondisi sekarang sudah berbeda dengan dulu. Banyak persaingan, tapi permintaan turun.

“Kalau dulu limbah dari pabrik dibuang, saya yang memakai, kalau sekarang dijual,” ujar dia.

Beberapa pabrik juga sudah mulai tutup karena pandemi. Bahkan, uang penjualan kerajinan ada yang masih belum dibayarkan senilai Rp 70 juta.

Peluang bisnis olahan limbah sengon memang sudah menurun, tapi Yuyuy tetap berusaha bertahan dengan kondisi yang sulit ini.

Dulu menggadaikan, sekarang investasi

Pegadaian menjadi tempat andalan Yuyun untuk meminjam uang sebagai modal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com