KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor (Polres) Karawang, Jawa Barat, AKP Oliestha Ageng Wicaksana meminta warga korban geng all star membuat laporan polisi.
"Yang jadi masalah itu minim laporan polisi (LP). Korban perusakan dan penganiayaan geng motor jarang melapor kejadian," kata Oliestha melalui sambungan telepon, Rabu (21/4/2021).
Padahal, informasi rinci perihal aksi geng yang akhir-akhir ini kerap membuat kerusuhan sangat diperlukan untuk kepentingan penyelidikan.
Baca juga: Kronologi Asisten Manajer Bank Gunakan Uang Nasabah Rp 1 Miliar untuk Judi
Meski begitu, menurut Oliestha, pihaknya telah nembekuk belasan remaja yang diduga anggota geng itu.
Kebanyakan anggota geng masih di bawah umur.
Bahkan, Polres Karawang telah membentuk tim khusus dan melakukan patroli setiap hari untuk mencegah aksi tawuran yang dilakukan geng all star di Karawang.
"Tiap hari pasti ada mengamankan motor bodong atau geng motor," kata Oliestha.
Baca juga: Korban Ibu Muda yang Curi Harta Mertua Rp 1 Miliar, Pengusaha Rental Mobil hingga Sopir Taksi Online
Oliestha menyebut, tidak ada pola rekrut anggota geng all star.
Para remaja tanggung itu bergabung hanya dengan melihat video aksi geng itu di media sosial.
Mereka kemudian tertarik untuk ikut-ikutan tawuran.
"Tidak ada pola rekrut. Mereka cuma lihat video di IG (Instagram), Facebook. Kemudian ikut-ikutan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.