Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Perundungan Sesama Tahanan, Napi Anak Berupaya Bunuh Diri

Kompas.com - 16/04/2021, 16:15 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang narapidana anak berinisial DD nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena dirundung sesama tahanan anak.

Peristiwa itu terjadi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandar Lampung yang berada di Desa Masgar, Kecamatan Pesawaran.

Kasus itu terjadi pada 7 April 2021.

Informasi mengenai upaya bunuh diri yang dilakukan DD disampaikan kuasa hukum keluarganya, Sukriadi Siregar.

Baca juga: Alasan Hakim Vonis Mati Mantan Anggota DPRD Palembang

"Klien kami masuk (penjara) saat berumur 17 tahun. Baru 2 bulan ditahan sejak Februari 2021 kemarin," kata Sukriadi saat ditemui di Mapolda Lampung, Jumat (16/4/2021).

Sukriadi mendampingi orangtua DD, SKM untuk melaporkan kasus perundungan itu ke Polda Lampung.

Menurut Sukriadi, DD saat ini masih dirawat di RS Ahmad Yani, Kota Metro.

"Sudah mendapatkan perawatan, tapi jika tidak ditangani serius bisa meninggal dunia," kata Sukriadi.

Baca juga: Soal Kendaraan Pemudik Ditahan Jika Nekat Masuk Lampung, Ini Klarifikasi Polda

Berdasarkan keterangan korban, menurut Sukriadi, bullying itu terjadi sekitar dua pekan lalu.

Di awal masuk Lapas, DD tidak mengalami perundungan.

Namun, begitu sudah dua minggu masuk LPKA, DD mengalami perundungan.

"Di-bully sesama tahanan, inisialnya F," kata Sukriadi.

Perundungan itu mulai dari tekanan mental hingga penganiayaan fisik.

"Klien kami tidak tahan di-bully, jadi dia minum cairan racun pembasmi rumput hingga keracunan," kata Sukriadi.

 

Setelah mendapat pertolongan di rumah sakit, keluarga yang mengetahui penyebab korban nekat minum racun kemudian melaporkan hal itu ke kepolisian.

Terkait kasus upaya bunuh diri ini, Kepala LPKA Kelas II Bandar Lampung Sambiyo menginformasikan bahwa benar ada peristiwa tersebut.

"Sudah kami bawa ke rumah sakit," kata Sambiyo.

Namun, untuk penyebab terjadinya aksi bullying yang mengakibatkan korban mencoba bunuh diri, Sambiyo mengatakan, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

"Untuk pem-bully, kami belum bisa memberikan keterangan yang A1 (lengkap), karena harus ada visum dan keterangan dari saksi-saksi, baik itu ABH (anak berhadapan hukum/korban) dan petugas. Jadi kami belum bisa memberikan kesimpulan," kata Sambiyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com