Sebab, perlu diketahui tingkat keberhasilan dari belajar melalui daring selama pandemi.
"ASPD direncanakan sebagai salah satu syarat ataupun salah satu perhitungan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, SMA, SMK Negeri. Kami tegaskan, ASPD tidak menentukan kelulusan siswa," bebernya.
Dia menuturkan, penyelenggaraan ASPD diatur langsung dari Dinas Dikpora DIY, mulai dari penyusunan soal hingga pendistribusian soal.
"Sistem yang digunakan untuk SMP ini berbasis komputer, semi online. Jadi soal ditransfer tim teknis DIY ke sekolah pada saat jam soal itu akan dikerjakan. Jadi seperti kami-kami ini tidak akan tahu soalnya seperti apa," tandasnya.
ASPD dilaksanakan di sekolah dengan menghadirkan siswa kelas IX SMP.
Pelaksanaan ASPD di tengah pandemi dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Bahkan dipantau langsung oleh tim gugus tugas, baik kalurahan hingga kabupaten.
"Karena harus menghadirkan siswa, maka siswa harus mendapat izin dari orangtua. Siswa yang keluarganya mungkin sedang isolasi, atau sedang tidak sehat, diminta tidak mengikuti ASPD terlebih dahulu," urainya.
Bagi siswa yang belum mengikuti, lanjutnya, akan difasilitasi untuk ASPD susulan.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Dikpora DIY terkait hal itu.
"Dimungkinkan ada susulan, kita akan berkoordinasi untuk melakukan itu. Jadi kita memberikan fasilitas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.