Peristiwa Badai Seroja yang menerjang NTT menjadi pelajaran berharga agar pola koordinasi dalam menghadapi bencana lebih optimal.
Pemerintah Provinsi fokus sepenuhnya pada upaya menangani dampak bencana ini.
"Kita akan berupaya sekuat tenaga untuk membantu memulihkan dampak sosial, ekonomi serta psikologis masyarakat akibat bencana ini," ujar Marius.
Marius menjelaskan, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, terus memantau dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
"Bapak Gubernur sejak hari senin pagi (5/4) melihat langsung kondisi masyarakat di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Dilanjutkan pada hari Selasa (6/4) sampai Rabu (7/4) Bapak Gubernur ke Malaka, Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Kupang," kata Marius.
Hari ini, kata dia, Gubernur NTT ke Rote Ndao dan selanjutnya ke Maumere dan Flores Timur serta Lembata dan juga Alor.
"Pak Gubernur memantau upaya evakuasi dan penanganan bencana di wilayah tersebut sampai dengan hari ini," kata dia.
Marius menjelaskan, keputusan Gubernur tersebut dikeluarkan dengan menimbang prediksi cuaca dari BMKG, serta perubahan musim.
Prediksi BMKG, lanjut Marius, yakni cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya badai tropis dan berpotensi mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor, angin siklon tropis, gelombang pasang dan abrasi.
Hal-hal ini, kata Marius, dapat menyebabkan rusaknya permukiman masyarakat, infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi serta lahan produksi pertanian sehingga dapat mengancam tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Untuk mengantisipasi dampak bencana, upaya penanganan siaga darurat untuk mempermudah akses, koordinasi, komunikasi, perlu dilakukan.
Sehingga, mampu menghilangkan atau meminimalkan dampak bencana yang akan terjadi.
Selanjutnya, memutuskan ditetapkan status keadaan siaga darurat penanganan bencana banjir, tanah longsor, angin siklon tropis, gelombang pasang dan abrasi di Provinsi NTT.
Segala keadaan siaga darurat sebagaimana dimaksud ditetapkan selama enam bulan, terhitung mulai tanggal 21 Desember 2020 sampai dengan 21 Juni 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.