Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua mencatat, sekitar 12.000 rumah warga di wilayah itu rusak diterjang badai siklon tropis Seroja.
Penjabat Bupati Sabu Raijua Doris Rihi mengatakan, kerusakan merata di seluruh kecamatan di wilayah tersebut.
"Semalam setelah saya mengumpulkan para Camat dan Kepala Desa/Lurah, diperoleh informasi jumlah kerusakan pada rumah warga, sekolah, gereja, fasilitas umum seperti kantor, rumah sakit, puskesmas adalah mencapai 12.000 lebih," ungkap Doris kepada Kompas.com.
Tak cuma rumah dan fasilitas publik, kantor bupati juga rusak berat. Sehingga, para ASN tak bisa beraktivitas.
"Minggu ini kami mengenakan pakaian kerja untuk bersih-bersih ruangan kantor, guna dimanfaatkan walau kondisi parah, karena tidak ada gedung lain untuk digunakan," ujar Doris.
Selain rumah, lanjut Doris, kerusakan juga terjadi pada jalan atau infrastruktur seperti jembatan.
Baca juga: Detik-detik Guru Oktovianus Tewas Diduga Ditembak KKB Saat Jaga Kios di Rumah
Doris menyebut, listrik padam sejak bencana 5 april 2021. Jaringan komunikasi dan internet juga terganggu.
"Untuk bahan bakar minyak, sementara masih cukup tapi akan jadi masalah jika tidak ada stok yang masuk," kata Doris.
Sedangkan untuk transportasi darat, jalan masih dapat dilalui, meski pada titik tertentu terjadi patahan atau longsor.
Sedangkan transportasi laut dan udara belum beroperasi. Ia meminta kedua moda transportasi itu kembali beroperasi.
"Karena transportasi laut dan udara, sangat dibutuhkan untuk kelancaran perekonomian di Sabu Raijua seperti terpenuhinya BBM, sembako, sekaligus menjawab kebutuhan anak-anak yang akan melanjutkan kuliah ke Kupang, Bali, Jawa dan daerah lainnya," kata Doris.
Kondisi itu kata Doris, sudah disampaikan ke pemerintah provinsi dan BNPB Pusat.