Semangkuk hidangan soto di Jalan Raya Sragen Timur hanya dihargai Rp 1.000.
Pemiliknya ialah ibu dua anak yang bernama Sri Wahyuni atau Yuni Sule.
Usaha soto ini dijalani Yuni usai jualan sari kedelainya terpukul oleh pandemi Covid-19.
Dia pun mencoba menjual soto dengan harga terjangkau dan bisa dinikmati seluruh kalangan.
"Akhirnya saya pusing. Saya iseng-iseng pengin jualan soto sewu sak abane. Jadi mau pesan berapa aja insya Allah kita siap membikinkan," ungkap Yuni.
Tak hanya itu, Yuni pun menggratiskan sotonya pada pembeli setiap hari Jumat.
Baca juga: Kisah Yuni Jual Soto Rp 1.000 Per Porsi di Sragen, Setiap Jumat Bagi Soto dan Es Teh Gratis
Aksi itu disebut sebagai penolakan terhadap omnibus law Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Ida meminta para buruh menahan diri.
"Saya belum dengar (rencana demo buruh). Saya kira ini kan pandemi belum selesai, saya kira semua harus mengurangi kumpul massa dalam jumlah besar dan tetap mengikuti prokes," ujar Ida usai membuka acara Munas II FKSPN di Hotel Grasia Semarang, Senin (5/4/2021).
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, demo yang akan diikuti buruh ini tak hanya dilakukan di DKI Jakarta, tetapi tersebar di 20 provinsi dan lebih dari 150 kabupaten/kota.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman, Rahmat Rahman Patty, Labib Zamani, Riska Farasonalia | Editor : Aprillia Ika, Pythag Kurniati, Dheri Agriesta, David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.