"Dia bilang tidak adaji CCTV di sini," ujar AA menirukan perkataan R saat hendak melakukan kekerasan seksual terhadapnya.
Setelah kejadian itu, AA lalu diajak kembali turun ke lantai dasar. AA mengaku hendak melaporkan R ke dua rekannya yang tidur tadi tetapi saat itu R selalu membuntutinya seakan mengirimkan tanda ancaman jika bersuara.
Tindakan yang dialami AA baru diketahui pada pagi harinya usai teman kantornya datang dan melihatnya menangis. Teman kantornya pun menyarankan AA untuk melapor ke polisi.
"Saya melapor ke polisi jam 12 siang. Saya disuruh visum dua kali," ujar dia.
Baca juga: Pemandu Karaoke yang Tewas Telanjang Diserempet dengan Truk dan Diperkosa
AA pun heran karena sampai saat ini belum ada kejelasan terkait kasus yang dilaporkannya tersebut.
Dia juga hendak meminta rekaman CCTV di kantor tempatnya bekerja tetapi tidak diberikan.
Begitu pun dengan hasil visum dia juga tidak mengetahuinya. Padahal keluarganya sudah datang ke kantor polisi untuk mendesak penyidik untuk menangkap pelaku.
"Tapi ini seperti semuanya disembunyikan," ujar AA.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait laporan yang dilayangkan AA tersebut.
Menurut Khaerul penyidik masih mencari saksi untuk mensinkronkan keterangan pelapor dan terlapor.
"Penyidik masih mencari-cari saksi untuk mensinkronkan keterangan pelapor dan terlapor termasuk CCTV di TKP untuk mengetahui ada tidak perbuatan kekerasan sehingga terjadi pemerkosaan sebagaimana yang dilaporkan," kata Khaerul kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.