Tanpa buzzer
Mengenai hasil survei, menurut Emil, dia tidak pernah menggunakan jasa buzzer untuk mendongkrak elektabilitas
Emil mengatakan, kaum milenial cenderung menentukan pilihan politiknya berdasarkan riset digital.
Untuk itu, setiap capaian sebaiknya dikabarkan melalui digital.
Dengan begitu, para milenial dapat mengenal dan memahami kinerja pejabat publik.
"Milenial itu memilih politik dari digital riset. Jadi kalau kita rajin mengabarkan pencapaian, apresiasi itu pasti muncul. Di era milenial, baliho moal payu (tidak laku)," kata dia.
Baca juga: Ada Sentilan Ridwan Kamil di Antara Serangan Netizen +62 ke Penyelenggara All England
Emil juga tak melihat kandidat lain sebagai saingan.
Sebab, menurut Emil, dalam konteks pemilihan presiden (pilpres) yang paling penting adalah elektoral pasangan, bukan individu.
"Semua calon mitra, kalau Pilpres saya tidak khawatir. Yang penting itu elektoral pasangan, kalau individu mah bukan balapan. Apakah nomor 1 dan nomor 2. Nah kalau itu dielektoralkan, baru itu ilmiah," kata Emil.
Baca juga: Survei Indikator: Anies Baswedan Paling Banyak Dipilih Anak Muda untuk Jadi Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.