Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Dapur Kerja Perajin Manik-manik, Ubah Limbah Kaca Jadi Produk yang Diminati Dunia

Kompas.com - 22/03/2021, 12:03 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

60 persen gulung tikar

Ketua Asosiasi Pengusaha Manik (APMA) Kabupaten Jombang, Muhammad Kodri mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun membuat enam puluhan perajin terpaksa menghentikan usahanya.

Tertutupnya pasar internasional serta minimnya permintaan produk dari dalam negeri membuat puluhan perajin tak mampu mempertahankan usahanya.

Meski sudah berusaha bertahan dengan cara mengencangkan ikat pinggang ataupun merumahkan sebagian karyawan, namun langkah itu tak banyak menolong.

Dalam setahun terakhir, ungkap dia, puluhan perajin manik manik berguguran dan kini hanya menyisakan tiga puluhan perajin yang masih eksis.

"Pandemi sangat berdampak kepada perajin manik-manik. Banyak teman-teman yang tidak bisa bertahan, akhirnya gulung tikar," kata Kodri.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, terdapat 89 perajin manik-manik di Desa Plumbon Gambang dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 509 orang.

Dalam setahun terakhir, omzet penjualan perhiasan manik-manik di Desa Plumbon Gambang, berkurang rata-rata hanya Rp 300 juta per bulan.

Angka itu jauh dari saat sebelum pandemi, di mana rata-rata omzet penjualan mencapai Rp 1,5 miliar hingga Rp 1,8 miliar per bulan.

Pihaknya terus mendorong dan memfasilitasi para perajin manik-manik untuk memasuki pasar melalui berbagai platform digital.

"Inovasi terus kami lakukan. Untuk pemasaran kami gunakan jalur offline dan online," ujar Kodri.

Baca juga: 10 Tenaga Kesehatan Puskesmas Jombang Terpapar Covid-19 meski Sudah Divaksin, Ini Penjelasan IDI

Untuk pemasaran jalur online, jelas dia, asosiasi perajin manik-manik menggandeng beberapa toko online yang sudah beroperasi memiliki nama besar di Tanah Air.

Sedangkan untuk pemasaran jalur offline, para pelaku IKM bekerja sama membuka gerai produk IKM di salah satu hotel di Kabupaten Jombang.

Terhadap masa depan kerajinan manik-manik, Kodri meyakini masih ada peluang untuk bangkit.

"Harapan selalu ada. Kami yakin industri manik-manik akan bisa bangkit dan kembali bergeliat seperti sebelumnya," kata Kodri.

Kerajinan manik-manik hasil buah tangan para perajin dari Desa Plumbon Gambang, Kabupaten Jombang, telah berjalan selama lebih dari 30 tahun.

Selama tiga puluh tahun berjalan, manik-manik yang diproduksi para perajin pada skala industri kecil menengah (IKM) tersebut mampu menembus pasar internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com