JOMBANG, KOMPAS.com - Berasal dari limbah kaca, produk kerajinan manik-manik dari Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mampu menembus pasar internasional.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, tak kurang dari 10 negara di Asia dan Eropa menjadi pelanggan tetap manik-manik yang diproduksi para perajin.
Selain pasar luar negeri, manik-manik dari Desa Plumbon, Gambang, juga sangat diminati di dalam negeri. Provinsi Bali, NTT dan beberapa provinsi di Kalimantan, menjadi pasar tetap yang menerima produk mereka, sejak beberapa tahun lalu.
Pantauan Kompas.com, perhiasan manik-manik yang diproduksi para perajin menggunakan bahan baku limbah kaca. Bahan baku tersebut diperoleh dari limbah rumah tangga maupun pabrik.
Baca juga: Ibu-ibu di Kampung Mesi Tak Perlu Lagi Berjalan 1 Kilometer untuk Menimba Air...
Suloso, salah satu perajin manik-manik mengungkapkan, pengolahan limbah kaca menjadi untaian perhiasan manik-manik memerlukan proses panjang dan penuh ketelitian.
Awalnya, tutur bapak tiga anak itu, limbah kaca dihancurkan menjadi ukuran kecil-kecil. Kaca yang sudah dihancurkan tersebut kemudian dimasukkan ke sebuah mesin pemanas.
Alat pemanas dengan suhu diatas 200 derajat celsius tersebut berfungsi untuk menjadikan kaca menjadi adonan.
Keluar dari alat pemanas, adonan limbah kaca tersebut keluar dalam bentuk batangan, sebelum nantinya dibentuk sesuai pesanan.
"Pemberian warna juga ada di bagian ini," kata Suloso, saat dikunjungi Kompas.com di tempat produksi perhiasan manik-manik miliknya, di Desa Plumbon Gambang, Kabupaten Jombang, Senin (22/3/2021).
Dalam membuat perhiasan manik-manik, proses selanjutnya adalah membentuk butiran-butiran sesuai karakter perhiasan yang diharapkan konsumen.
Tahap ini memerlukan ketekunan dan ketelitian orang yang menangani dan memerlukan bantuan alat pemanas dengan suhu di atas 200 derajat celsius.
Kemudian, butiran-butiran itu dirangkai menggunakan benang khusus untuk menjadi kalung, gelang, maupun berbagai bentuk perhiasan.
Suloso, selaku pemilik Griya Manik di Desa Plumbon Gambang, mengaku menyediakan perhiasan manik-manik dalam bentuk kalung, gelang, serta pengait masker.
"Kalung penghias dan pengait masker ini produk baru yang kita buat saat pandemi Covid-19," ujar Suloso.