"Diduga zat kimia, yang bereaksi menimbulkan luka bakar. Berbeda dengan air panas yang langsung terasa panas. Zat kimia bereaksi dengan jaringan yang berefek luka bakar. Jadi diduga semacam air keras," kata Rasipin.
Rasipin berharap, korban bisa menjalani pengobatan dan perawatan hingga bisa sembuh total.
"Air keras ada tiga macam, dipakai yang mana kemungkinan salah satunya, namun ini dugaan saya. Karena harus pemeriksaan forensik. Barangkali di jaringan yang dibuang itu masih ada sisa sisa yang bisa dianalisa," tambahnya.
Tim medis, katanya, akan bekerja secara maksimal.
"Mohon doanya, semoga kami mampu menangani, dan ananda bisa sembuh seperti sedia kala," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, R (16), seorang siswi SMK kelas 2 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menjadi korban penyiraman air keras orang tak dikenal hingga ia terbaring tak berdaya di tempat tidur akibat luka kulit melepuh.
Kapolsek Wanasari AKP Mulyono mengatakan, korban yang merupakan penjual kosmetik secara online, awalnya janjian dengan calon pembelinya yang memesan barang jualannya untuk cash on delivery (COD) di sebuah tempat pada Januari 2021 lalu.
Saat itu, lokasinya tak jauh dari lokasi kediamannya di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Brebes.
Karena sampai lokasi tak ditemui calon pembelinya, korban kemudian pulang dengan mengendarai sepeda motor.
"Saat sampai di lokasi, korban tidak ketemu calon pembelinya, akhirnya pulang. Di tengah perjalanan pulang, ia disiram dengan air keras oleh pengendara sepeda motor tak dikenal," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/3/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.