Sementara itu pimpro pembangunan Stadion Papua Bangkit, Dwi Aji Wicaksono, di sela pemaparan kepada Menpora Imam Nahrawi di Papua, Jumat (21/6/2019) mengatakan stadion tersebut menggunakan sistem tertutup dan menggunakan kursi tunggal.
Coraknya pun hampir sama dengan GBK. Begitu juga dengan lokasi.
Stadion Papua Bangkit berada di tepi jalan antara Sentani menuju Jayapura sehingga mudah diakses.
Masyarakat Jayapura harus menempuh jarak 40 km sedangkan dari kota Sentani hanya 10 km.
Baca juga: Stadion Papua Bangkit Akan Diajukan untuk Kualifikasi Piala Dunia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meraih tiga Rekor MURI atas pembangunan Istana Olahraga (Istora) Papua Bangkit.
Hal ini menyusul penyelesaian tiga dari tujuh venue yang akan digunakan untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua pada tahun 2021.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto menjelaskan ketiga kategori yang diraih yakni, kategori struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter.
Kategori kedua adalah atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7.300 meter persegi.
Baca juga: Pembangunan Tuntas, Stadion Papua Bangkit Siap untuk PON 2020
Sedangkan kategori ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter, serta diameter cincin dalam sepanjang 56 meter.
“Dengan berbagai pencatatan rekor tersebut, Istora Papua Bangkit selayaknya menjadi arena multifungsi kebanggaan bangsa Indonesia, dan menjadi bukti teknologi tinggi dan canggih bisa dibangun di tanah Papua,” jelas Iwan dalam siaran pers, Senin (17/8/2020).
Penyelesaian tiga venue olahraga ini lebih cepat dari jadwal akhir waktu kontrak dan telah memperoleh Sertifikat Berstandar Internasional yakni arena akuatik di kawasan olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, arena kriket, serta lapangan hoki (indoor dan outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mochamad Sadheli, Suhaiela Bahfein | Editor : Tri Indriawati, Eris Eka Jaya, Hilda B Alexander)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.