Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek yang Lempar Sampah ke Mulut Kuda Nil Jadi Tersangka, Polisi Sebut agar Jera

Kompas.com - 16/03/2021, 15:41 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kasus video viral pengunjung lempar sampah ke mulut kuda nil di area Safari Journey, Taman Safari Indonesia (TSI), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memasuki babak baru.

Kepolisian Resor Bogor telah memeriksa sejumlah saksi, pelapor beserta alat bukti untuk bahan penyidikan.

Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui duduk permasalahan kasus pelemparan sampah ke mulut kuda nil.

"Semua saksi sudah diperiksa, mulai dari orang yang memviralkan video beserta bagian penjaga TSI. Jadi yang melempar itu kita proses," kata Harun saat ditemui usai konfrensi pers pengungkapan kasus narkoba di Mapolres Bogor, Cibinong, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Sederet Fakta Mulut Kuda Nil Dilempar Sampah Plastik oleh Seorang Nenek, Video Viral hingga Diproses Hukum

Harun menyebut bahwa saat diperiksa, pengunjung berinisial K (56) mengakui telah melempar sampah botol plastik dan tisu ke mulut kuda nil.

Bukti rekaman CCTV, tegas Harun, membenarkan video viral mobil berpelat D 1581 VN melempar sampah di area Safari Journey.

Terbukti bahwa dari dalam mobil tersebut ada pelemparan sampah botol bekas air mineral ke mulut kuda nil yang sedang dalam keadaan menganga.

"Dari alat bukti CCTV itu mobilnya ngelewatin kuda nil, kelihatan ada lemparan, kalau orangnya enggak kelihatan karena jauh. Tapi nenek K ini juga sudah mengakui (melempar sampah) kok," ungkap Harun.

Menurut Harun, polisi masih menggunakan pasal tindak pidana ringan (tipiring) 302 KUHP tentang Penganiayaan terhadap Binatang dengan ancaman hukuman tiga bulan penjara.

Sebab, kata dia, kasus seperti ini sudah terjadi dua kali setelah sebelumnya ada pengunjung yang mencekoki miras ke mulut kuda nil di lokasi yang sama tahun 2017.

"Kalau kita lihat dari video itu ada tindakan masyarakat yang salah, menganiaya hewan seperti itu enggak bener juga. Jadi biar jera aja karena ini kasus kedua kali setelah kasus miras waktu itu," ucap dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Handreas Ardian menegaskan bahwa nenek K yang merupakan warga Kecamatan Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Wanita paruh baya ini terbukti melakukan penganiayaan ringan terhadap hewan berdasarkan pemeriksaan saksi, pelapor, dan terlapor.

"Iya benar sudah jadi tersangka," tegas Handreas kepada Kompas.com.

Baca juga: Nenek 65 Tahun Tak Sengaja Melempar Sampah ke Mulut Kuda Nil, Kembali ke Taman Safari untuk Minta Maaf

Sebelumnya diberitakan, seekor kuda nil nyaris menelan sampah botol plastik dari pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (7/3/2021) sore.

Dalam beberapa video yang viral, tampak botol plastik bekas mineral warna biru itu bahkan sudah berada di cengkeram rahang kuda nil tersebut.

Beruntung, kuda nil jenis hippopotamus amphibius asal Afrika itu langsung memuntahkannya setelah dilakukan conditioning oleh perawat satwa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Situasi Dirasa Aman, Trigana Air Buka Kembali Penerbangan ke Oksibil

Situasi Dirasa Aman, Trigana Air Buka Kembali Penerbangan ke Oksibil

Regional
M Haris Jadi Pj Bupati Bangka, Fokus Atasi Stunting hingga Kemiskinan

M Haris Jadi Pj Bupati Bangka, Fokus Atasi Stunting hingga Kemiskinan

Regional
Polisi Pastikan 2 Pelaku Perundungan Siswa SMP di Cilacap Diproses Hukum

Polisi Pastikan 2 Pelaku Perundungan Siswa SMP di Cilacap Diproses Hukum

Regional
Cakupan JKN Sumatera Barat di Bawah Nasional

Cakupan JKN Sumatera Barat di Bawah Nasional

Regional
Polisi Amankan 5 Remaja Kasus 'Bullying' Murid SMP di Cilacap, 2 Jadi Terduga Pelaku

Polisi Amankan 5 Remaja Kasus "Bullying" Murid SMP di Cilacap, 2 Jadi Terduga Pelaku

Regional
Baru Kenal 2 Minggu, Pria Hantam Wanita dengan Tabung Gas hingga tewas di Vila Pangalengan

Baru Kenal 2 Minggu, Pria Hantam Wanita dengan Tabung Gas hingga tewas di Vila Pangalengan

Regional
Tetangga Korban Emosi, Pelaku 'Bullying' Murid SMP di Cilacap Nyaris Di-massa

Tetangga Korban Emosi, Pelaku "Bullying" Murid SMP di Cilacap Nyaris Di-massa

Regional
Mengenal Pohon Pule, Pohon Iblis Berharga Fantastis yang Kaya Manfaat

Mengenal Pohon Pule, Pohon Iblis Berharga Fantastis yang Kaya Manfaat

Regional
Lewat 'Boga Tresna Werdha', Pemkab Jembrana Salurkan Makanan Bergizi untuk Lansia Terlantar

Lewat "Boga Tresna Werdha", Pemkab Jembrana Salurkan Makanan Bergizi untuk Lansia Terlantar

Regional
Gibran Enggan Tanggapi soal Didorong Sekjen PBB untuk Jadi Bacawapres Prabowo

Gibran Enggan Tanggapi soal Didorong Sekjen PBB untuk Jadi Bacawapres Prabowo

Regional
Ibu dan 4 Anak di Sikka yang Tinggal di Gubuk Reyot Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta dari Kemensos

Ibu dan 4 Anak di Sikka yang Tinggal di Gubuk Reyot Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta dari Kemensos

Regional
Motif Siswa SMP di Cilacap Dirundung Terungkap, Pelaku Tak Terima Korban Mengaku Anggota Kelompoknya

Motif Siswa SMP di Cilacap Dirundung Terungkap, Pelaku Tak Terima Korban Mengaku Anggota Kelompoknya

Regional
Siswa Korban 'Bullying' di Cilacap Diserang 38 Tinju dan Tendangan, Video Perundungan Viral

Siswa Korban "Bullying" di Cilacap Diserang 38 Tinju dan Tendangan, Video Perundungan Viral

Regional
Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara Minta Supaya Kasus Kematiannya Ditangani secara Transparan

Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara Minta Supaya Kasus Kematiannya Ditangani secara Transparan

Regional
Kecam Pemukulan Wartawan di Maluku Tenggara, AJI Ambon: Ancam Kemerdekaan Pers

Kecam Pemukulan Wartawan di Maluku Tenggara, AJI Ambon: Ancam Kemerdekaan Pers

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com