KOMPAS.com - Presiden Joko Widdo mengunggah foto kompleks stadion olahraga di Papua pada Senin (15/3/2021).
Dalam unggahannya, Joko Widodo menyebut kompleks stadion tersebut disiapkan untuk penyelenggaraaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan digelar pada Oktober 2021.
Di dalam kompleks tersebut terdapat venue aquatic, Istora Papua Bangkit, venue cricket, dan venue hockey indoor dan outdoor.
Baca juga: PT PP Rampungkan Proyek Stadion Papua Bangkit
Selain empat venue ini, ada tiga venue lain yang sedang dalam tahap penyelesaian yakni venue dayung, panahan, dan sepatu roda.
Diunggahannya, Jokowi juga menginstruksikan agar agar penyelenggaraan PON XX pada 2-15 Oktober 2021 dipersiapkan dengan baik dan secermat mungkin.
Salah satunya adalah vaksinasi Covid-19 bagi keseluruhan kontingen atlet dan perangkat penyelenggara dari seluruh provinsi sebelum PON berlangsung.
Baca juga: Kado HUT Kemerdekaan RI, Istora Papua Bangkit Raih 3 Rekor MURI
Stadion Papua bangkit akan bersaing dengan 21 stadion lainnya dari 19 negara.
Stadion Papua Bangkit masuk dalam daftar 21 stadion untuk mendapat penghargaan sebagai stadion terbaik 2019 yang digelar oleh media online asal Polandia, Stadiumdb.com.
Stadion Papua Bangkit dibangun menggunakan dana sebesar Rp 1,3 triliun dengan kapasitas penonton mencapai 42.000 penonton.
Baca juga: Stadion Papua Bangkit Masuk Nominasi Stadium of The Year
Stadion ini merupakan vanue utama PON Papua tahun 2020.
Stadion Papua akan bersaing dengan sejumlah stadion ternama seperti Al Maktoum Stadium di Uni Emirate Arab, Al Janoub Stadium di Qatar, Japan National Stadium, hingga Tottenham Hotspur Stadium.
Melansir dari laman StadiumDB, ada dua jenis vote untuk membuat Stadion Papua Bangkit terpilih sebagai Stadium of The Year.
Pertama, melalui popular vote yang dimulai 10 Februari hingga 15 Maret 2020. Adapun penilaian kedua berdasarkan dari para juri.
Baca juga: Kado HUT Kemerdekaan RI, Istora Papua Bangkit Raih 3 Rekor MURI
Mereka akan mengevaluasi 21 kandidat stadion yang kemudian dikerucutkan menjadi 10 finalis.
Sementara itu pimpro pembangunan Stadion Papua Bangkit, Dwi Aji Wicaksono, di sela pemaparan kepada Menpora Imam Nahrawi di Papua, Jumat (21/6/2019) mengatakan stadion tersebut menggunakan sistem tertutup dan menggunakan kursi tunggal.
Coraknya pun hampir sama dengan GBK. Begitu juga dengan lokasi.
Stadion Papua Bangkit berada di tepi jalan antara Sentani menuju Jayapura sehingga mudah diakses.
Masyarakat Jayapura harus menempuh jarak 40 km sedangkan dari kota Sentani hanya 10 km.
Baca juga: Stadion Papua Bangkit Akan Diajukan untuk Kualifikasi Piala Dunia
Hal ini menyusul penyelesaian tiga dari tujuh venue yang akan digunakan untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua pada tahun 2021.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto menjelaskan ketiga kategori yang diraih yakni, kategori struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter.
Kategori kedua adalah atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7.300 meter persegi.
Baca juga: Pembangunan Tuntas, Stadion Papua Bangkit Siap untuk PON 2020
Sedangkan kategori ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter, serta diameter cincin dalam sepanjang 56 meter.
“Dengan berbagai pencatatan rekor tersebut, Istora Papua Bangkit selayaknya menjadi arena multifungsi kebanggaan bangsa Indonesia, dan menjadi bukti teknologi tinggi dan canggih bisa dibangun di tanah Papua,” jelas Iwan dalam siaran pers, Senin (17/8/2020).
Penyelesaian tiga venue olahraga ini lebih cepat dari jadwal akhir waktu kontrak dan telah memperoleh Sertifikat Berstandar Internasional yakni arena akuatik di kawasan olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, arena kriket, serta lapangan hoki (indoor dan outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mochamad Sadheli, Suhaiela Bahfein | Editor : Tri Indriawati, Eris Eka Jaya, Hilda B Alexander)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.