Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Orangtua Rantai Kaki Bocah 7 Tahun, Beralasan agar Tak Main, Sempat Diusir Warga

Kompas.com - 16/03/2021, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Kalimanah, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dikejutkan dengan penemuan seorang bocah yang disekap di sebuah rumah.

Bocah berinisial MN (7) itu ditemukan dalam kondisi kaki dirantai dengan gembok dan ditambatkan di rak besi.

Ironisnya, orangtua MN, yakni AA (30) dan WN (25), ternyata memang sengaja merantai kaki anak mereka.

Baca juga: Tragis, Bocah 7 Tahun di Purbalingga Disekap dan Dirantai Kakinya Selama 3 Hari oleh Orangtua Kandung

Kronologi penemuan, bermula suara rintihan

Ilustrasi kaki anakShutterstock Ilustrasi kaki anak
Kepala Desa Kalimanah Kulon, Nur Cahyadi, mengatakan, kejadian itu pertama kali diketahui tetangga pada Sabtu (13/3/2021).

Saksi tersebut mendengar rintihan tangis anak kecil dari rumah AA dan WN.

Setelah dicari sumber suaranya, saksi mengetahui MN dalam kondisi tak berdaya.

"Mengetahui hal tersebut, saksi langsung melaporkan ke pihak desa kemudian langsung kami tindak lanjuti," kata Cahyadi saat dikonfirmasi, Senin (15/3/2021).

Warga lalu membobol ruangan dapur dan mengevakuasi bocah malang itu.

Baca juga: Tak Hanya Dirantai, Bocah 7 Tahun Ini Juga Ditinggal Sendirian Saat Orangtua Jualan di Pasar

 

Ilustrasi anakKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi anak
Alasan sekap anak kandung

Menurut Cahyadi, orangtua MN mengaku ingin memberi hukuman karena kenakalan anaknya.

"Orangtua korban mengaku melakukan hal tersebut untuk memberi efek jera karena kesal dengan kenakalan anaknya," katanya.

Sebab, selama ini ketika AA dan WM bekerja di pasar, MN selalu pergi bermain.

"Jadi biar anaknya tidak main saat bapak ibunya bekerja di pasar, akhirnya dirantai. Biar tenang pas ninggal anaknya di rumah sendirian. Nanti setelah pulang dilepas lagi rantainya," ujarnya.

Ketika warga mempertanyakan tindakan AA dan WM, pasangan suami istri itu justru meminta warga agar tidak ikut campur.

Baca juga: Guru Memaksa ke Sekolah meski Batuk Pilek, Ternyata Covid-19, 20 Orang dari Kepsek hingga Siswa Positif Corona

Diusir warga

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Atas kejadian tersebut, warga langsung naik pitam dan mengusir pasangan suami istri itu dari kampung.

Sementara itu, Cahyadi mengupayakan agar warga menyelesaikan kasus tersebut melalui jalur kekeluargaan.

Sebab, pasangan itu merupakan warganya sejak 2016.

Mereka termasuk dalam kelompok ekonomi rentan, apalagi WN tengah hamil tiga bulan.

"Kami sedang berupaya untuk mediasi dengan seluruh warga untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan saja sehingga tidak perlu ada penolakan, mengingat istrinya juga sedang hamil tiga bulan," ungkapnya.

Baca juga: Daripada Borong Mobil Seperti di Tuban, Bupati Klaten Arahkan Penerima Ganti Lahan Tol Solo-Yogya Pakai Uang untuk Ini

 

Ilustrasi medical formSHUTTERSTOCK Ilustrasi medical form
Hasil pemeriksaan medis

Kapolres Purbalingga AKBP Fannky Ani Sugiharto mengungkap bahwa tidak ada tanda kekerasan setelah polisi melakukan pemeriksaan medis.

"Kejadian tersebut terjadi tiga kali dalam waktu yang berbeda dan tidak dilakukan selama 1x24 jam atau lebih secara terus-menerus. Itu dilakukan pada waktu tertentu saat ditinggal orangtuanya bekerja di pasar," jelasnya.

Karena tidak ditemukan tanda kekerasan, polisi kemungkinan akan mengambil langkah pembinaan.

"Dengan kejadian ini, kita harus bisa berpikir positif dan bijak menyikapi sesuatu hal yang terjadi," ucapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com