Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koleksi Uang Kuno Ditawar Rp 5 Juta Per Keping, Aris Menolak, Ini Alasannya

Kompas.com - 15/03/2021, 14:37 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Bagi Aris Trio Effendi (35), sejumlah uang kuno yang dikoleksinya tak sekadar bernilai materi.

Lebih dari itu, keping-keping uang dari era Kerajaan Majapahit hingga awal berdirinya Republik Indonesia ini memiliki makna yang penting untuknya.

Tak heran, warga Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini berani menolak tawaran seseorang yang ingin membeli koleksi uang kunonya dengan harga Rp 5 juta per keping.

Baca juga: Cerita Aris Sang Kolektor Koin Majapahit Kuno, Tolak Tawaran Jual Rp 5 Juta Per Keping

Uang yang ditawar Rp 5 juta berlaku di era Majapahit

Screenshot Uang Gobog dari koleksi Museum Bank IndonesiaScreenshot Uang Gobog dari koleksi Museum Bank Indonesia Screenshot Uang Gobog dari koleksi Museum Bank Indonesia
Menurut Aris, setiap kepingan uang yang dikoleksinya memiliki sejarah.

Termasuk uang gobog yang ditawar oleh seseorang hingga Rp 5 juta per keping.

Uang gobog, kata Aris, adalah uang yang berlaku di era Kerajaan Majapahit. Kerajaan itu diketahui ada sekitar tahun 1293 hingga 1527 Masehi.

Melansir dari data Koleksi Museum Bank Indonesia, uang gobog Majapahit banyak dibuat dari logam tembaga. Logam itu kemungkinan didatangkan dari China sepanjang abad ke-11 hingga ke-14 Masehi.

Uang ini memiliki ketebalan sekitar dua hingga 6 milimeter dengan berat sekitar 16 hingga 213 gram.

Ada uang yang bagian depannya bergambar wayang, alat persenjataan hingga pohon beringin.

"Gobog itu biasanya gambarnya ada wayang, itu yang sulit, biasanya harganya itu lebih Rp 1 juta ke atas. (Koleksi) saya saja malah ditawar lebih dari Rp 1 juta, ada yang Rp 5 juta juga pernah," tutur dia.

Baca juga: Guru Memaksa ke Sekolah meski Batuk Pilek, Ternyata Covid-19, 20 Orang dari Kepsek hingga Siswa Positif Corona

 

Beberapa keping uang kuno dari era Majapahit hingga Republik Indonesia yang dimiliki Aris Trio Effendi. Uang kuno tersebut disimpan di kediamannya di Ngetos Nganjuk, Minggu (14/3/2021) KOMPAS.com/USMAN HADI Beberapa keping uang kuno dari era Majapahit hingga Republik Indonesia yang dimiliki Aris Trio Effendi. Uang kuno tersebut disimpan di kediamannya di Ngetos Nganjuk, Minggu (14/3/2021)
Ingin menjaga benda peninggalan leluhur sekaligus menjaga sejarah desa

Aris memiliki alasan kuat mengapa ia tidak bersedia menukar uang kuno langka koleksinya dengan uang jutaan.

Tak hanya uang gobog, ia juga memiliki uang kepeng China kuno dan uang logam gulden.

Uang itu ialah warisan dari keluarga. Beberapa di antaranya juga ditemukan oleh warga Desa Ngetos, tempat ia tinggal.

Kepedulian Aris rupanya tak lepas dari niatnya menjaga benda peninggalan leluhur.

"Karena untuk menjaga peninggalan, yang sebenarnya ini (uang kuno) itu masanya kapan, eranya kapan," ujar dia.

Dari situlah Aris sekaligus bisa menjaga seluk-beluk sejarah desanya.

"Akhirnya kita bisa merujuk sejarah daerah desa sini itu mulai kapan adanya," tutur Aris.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Nganjuk, Usman Hadi | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com