NGANJUK, KOMPAS.com – Aris Trio Effendi (35), warga RT 03, RW 01, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengoleksi ratusan keping uang kuno dari era Kerajaan Majapahit hingga awal Republik Indonesia.
Banyak orang yang sudah mendatangi kediaman Aris, mereka bermaksud membeli koleksi uang kuno itu. Namun tawaran tersebut semuanya ditolak.
Aris bercerita, suatu ketika datang seorang menawar uang gobog bermotif wayang miliknya. Uang gobog sendiri merupakan mata uang yang berlaku di era Majapahit, kerajaan yang eksis tahun 1293-1527 masehi.
Tak tanggung-tanggung, penawar itu menyodorkan uang Rp 5 juta untuk satu keping gobog.
“Gobog itu biasanya gambarnya ada wayang, itu yang sangat sulit, biasanya harganya itu lebih Rp 1 juta ke atas. (Koleksi) saya aja malah ditawar lebih dari Rp 1 juta, ada yang Rp 5 juta juga pernah,” ujar Aris ke Kompas.com, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Aris, Kolektor Ratusan Keping Uang Kuno dari Era Majapahit hingga Awal Republik
Kendati tawaran itu menggiurkan, namun oleh Aris ditolak. Alasannya uang gobog langka dan merupakan benda bersejarah.
Selain uang gobog, lanjut Aris, juga banyak tamu yang menawar uang sen dan rupiah kuno miliknya.
Uang sen kuno milik Aris pernah ditawar dengan harga antara Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per keping.
Aris memang mengoleksi beraneka macam uang logam sen dan rupiah, bahkan ia memiliki uang 1 sen dan uang 1 rupiah.
“Semua (tawaran) saya tolak, belum pernah saya jual satu pun,” tegasnya.
Baca juga: Mengenang Koin Gongsi, Mata Uang yang Dihapus Kolonial Belanda, Diabadikan Jadi Tugu Titik Nol