Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Yogyakarta Gelar Upacara Adat Penyerahan "Uba Rambe" ke Juru Kunci Merapi

Kompas.com - 14/03/2021, 14:10 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Upacara adat Labuhan Merapi kembali digelar Minggu (14/03/2021) dan Senin (15/03/2021).

Prosesi ini diawali dengan prosesi serah terima "uba rampe" dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada Juru Kunci Merapi.

Sekitar 09.30 WIB rombongan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tiba di Kantor Kecamatan Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Sejak Jumat Pagi, Gunung Merapi Sudah Keluarkan 2 Awan Panas dan 3 Guguran Lava

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi serah terima "uba rampe" (perlengkapan) Labuhan Merapi.

Hadir menyerahkan "uba rampe" dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Widyo Bayu Kusumo.

"Di sini upacaranya hanya penyerahaan uba rampe labuhan dari Kraton diserahkan ke Pak Camat, dari Pak Camat diserahkan ke Saya," ujar Juru Kunci Merapi Mas Wedono Suraksohargo Asihono saat ditemui di Kantor Kecamatan Cangkringan, Sleman, Minggu (14/03/2021).

Usai diserahkan, perlengkapan upacara labuhan ini dari Kantor Kecamatan Cangkringan dibawa ke Pendopo Kinahrejo, Desa Umbulharjo.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Meluncur Sejauh 1.000 Meter

Menurutnya "uba rampe" labuhan Merapi antara lain ada Sinjang Kawung Kemplang, Semekan Gadung, Semekan Gadung Mlati, Kampuh Paleng, Desthar Daramuluk, Desthar Udaraga dan Arta Tindih.

Sesampainya di Pendopo Kinahrejo, perlengkapan labuhan ini lantas disemayamkan satu malam. Kemudian pada Senin (15/3/2021) pagi dibawa ke Srimanganti.

"Prosesinya tetap sama. Uba rampe disemayamkan satu malam, terus paginya dibawa ke atas di Srimanganti," urainya.

Diungkapkannya karena saat ini masih masa pandemi maka untuk peserta prosesi labuhan Merapi yang ikut ke Srimanganti dibatasi.

Baca juga: Kubah Kawah Gunung Merapi Meninggi, Sudah 45 Meter

Selain itu, pembatasan ini juga karena kondisi aktivitas Gunung Merapi saat ini.

"Dibatasi hanya 30 orang, karena pandemi dan kondisi Merapi juga," bebernya.

Mas Asih berharap semua yang mengikuti prosesi upacara adat labuhan Merapi tetap menjalankan protokol kesehatan, sebab saat ini masih dalam pandemi Covid-19.

"Harapan saya semua yang mengikuti harus waspada dengan kondisi Merapi dan perlu mematuhi protokol kesehatan," tegasnya.

Baca juga: Sejak Januari 2021, Gunung Merapi Sudah Keluarkan 111 Awan Panas

Dari pengamatan Kompas.com, prosesi serah terima "uba rampe" di Kantor Kecamatan Cangkringan dilaksanakan dengan protokol kesehatan.

Petugas melakukan pengecekan suhu di pintu masuk kantor kecamatan.

Mereka yang hadir juga tampak mengenakan masker. Selain itu kursi -kursi juga ditata dengan diberi jarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com