Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepiring Rabeg Makanan Kecintaan Sultan Banten, tentang Kenangan Kota Kecil di Tepi Laut Merah

Kompas.com - 13/03/2021, 11:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rabeg adalah sajian populer di Provinsi Banten. Pada masa lalu, rabeg adalah makanan kesukaan Sultan Banten, Maulana Haasanuddin.

Berbahan daging dan jeroan kambing, rabeg memiliki rasa yang gurih dengan campuran rempah seperti biji pala, lada, kayu manis, jahe, dan lengkuas.

Sekilas, rabeg mirip tengkleng namun dengan aroma rempah kuat seperti hidangan khas Timur Tengah.

Ternyata sejarah rabeg tak bisa dilepaskan dari Timur Tengah.

Baca juga: Asal-usul Tasikmalaya Sang Mutiara dari Priangan Timur, Letusan Gunung Galunggung

Dikutip dari buku 100 Makanan Tradisional Mak Nyus Bondan Winarno, penamaan rabeg berasal dari nama Rabiq atau Rabigh sebuah nama kota pelabuhan di Arab Saudi.

Suatu hari Sultan Maulana Hasanuddin, pemimpin Kesultanan Banten singgah di kota tersebut dan menikmati kuliner khas Rabiq.

Saat kembali ke Banten, sang sultan menitahkan juru masak untuk memasak sajian kambing khas Rabiq.

Tak lama kemudian, resep istana tersebut bocor ke masyarakat dan makanan kesukaan sang sultan yang diberi nama rabeg menjadi hidangan wajib saat kenduri.

Baca juga: Asal-usul Sawahlunto Kota Tambang Batu Bara, Kisah Orang Rantai dan Lubang Mbah Suro

Hingga saat ini, rabeg banyak ditemukan di warung dan rumah makan di Serang, Banten.

Sementara itu di buku Jejak Kuliner Arab di Pulau Jawa, dua penulis dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia, yakni Gagas Ulung dan Deerona mengisahkan mengenai masakan rabeg.

Diceritakan Sultan Maulana adalah putra sulung dari Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

Ia adalah seorang penguasa Kesultanan Banten yang bergelar Pangeran Sabakinking yang memerintah Banten antara tahun 1552 hingga 1570.

Baca juga: Asal-usul Baturraden, dari Legenda Suta Pejaga Kuda Raja hingga Kebun Raya yang Diinisiasi oleh Megawati

Suatu waktu sang sultan dan rombongan berlayar dan tiba di Pelabuhan Kota Rabigh yang terletak di tepi Laut Merah.

Rabigh adalah sebuah kota kuno yang sebelumnya bernama Juhfah yang masuk wilayah Jedah, Mekkah, Arab Saudi.

Pada abad ke-17, terjadi tsunami dan Juhfah hancur luluh lantak. Kota tersebut kembali dibangun menjadi sebuah kota yang sangat Indah.

Baca juga: Asal-usul Ponorogo, dari Bathoro Katong yang Mendirikan Kadipaten Pramana Raga

Sultan Maulana mengagumi keindahan Rabigh dan menikmati makanan dengan olahan daging kambing.

Sepulang dari ibadah haji, Sultan Maulana ternyata tak bisa lupa dengan kenangannya akan kota di tepi Laut Merah.

Agar kerinduan akan Rabigh itu terobati, ia pun meminta juru masak istana membuatkan masakan seperti yang dia cicipi di Rabigh. Meski tidak sama persis, masakan karya juru masaknya tetap disukai Sultan.

Baca juga: Asal-usul Tegal, dari Pelaut Portugis hingga Cerita Ki Gede Sebayu

Untuk akikah, rabeg tak boleh dimasak pedas

Ilustrasi daging kambing mentah. Cara menghilangkan bau prengus daging kambing dengan dilumuri air jeruk.SHUTTERSTOCK/VIS FINE ART Ilustrasi daging kambing mentah. Cara menghilangkan bau prengus daging kambing dengan dilumuri air jeruk.
Di bukunya, Bondan Winarno menulis bumbu dasar rabeg adalah bawang merah, bawanh putih, dan lada putih. Namun rasanya semakin kaya rempah dengan tambahan biji pala, kayu manis, jahe, lengkuas, dan cabai rawit.

Selintas rabeg juga mirip semur, namun rasa pedasnya yang kompleks karena diperoleh dari jahe, lada, dan cabai rawit.

Jika dulu resep rambeg masih menggunakan gula merah dan kelapa yang masih banyak diproduksi di Banten, kini bumbu tersebut diganti dengan kecap manis.

Ada juga yang menambahkan kapulaga dan bunga lawang untuk menguatkan cita rasa Arab.

Baca juga: Cerita di Sepiring Nasi Pecel, dari Suguhan Ki Gede Pemanahan hingga Ditulis di Serat Centhini

Namun menurut petuah orang tua, rabeg yang disajikan untuk akikah tidak boleh terlalu pedas.

Mereka menyakini jika rabeg harus dimasak manis agar anaknya juga ikut manis. Saat akikah, daging kambing akan dimasak rabeg dan sebagian dimasak menjadi sate sebelum disajikan saat kenduri.

Jadi kalau berkunjung ke Serang, Banten pastikan jangan lupa mencicipi seporrsi rabeg ya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com