KOMPAS.com - Kisah Ardi Pratama, salah satu nasabah Bank Central Asia (BCA) di Surabaya, menjadi sorotan.
Ardi terpaksa mendekam di penjara karena menggunakan uang transferan yang ada di rekeningnya.
Uang tersebut, oleh Ardi, awalnya dikira uang komisi penjualan mobil. Ternyata uang itu adalah kesalahan transfer dari BCA.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Ardi, yang menjadi tulang punggung keluarga, dipenjara karena menggunakan uang dari salah tranfer bank BCA.
Akibatnya, istri dan tiga anak Ardi yang rata-rata masih berusia balita kini harus berpikir keras untuk bertahan hidup.
Ardi sejatinya berusaha mengembalikan uang, namun justri mendapatkan penolakan hingga dilaporkan ke polisi.
Baca berita selengkapnya: Nasib Ardi yang Dipenjara karena Pakai Uang Salah Transfer BCA, Tiga Anaknya Tak Bisa Sekolah dan Berobat
SZ, warga Kampung Gabungan, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jabar, mengaku melahirkan bayi setelah merasakan hamil hanya 1 jam.
Ternyata, ayah bayi tersebut adalah mantan suaminya, MS.
"Mantan suaminya sudah mengakui anaknya," ujar Camat Cidaun Herlan Iskandar melalui sambungan telepon, dikutip dari Tribunjatim, Jumat (26/2/2021).
Baca berita selengkapnya: Masih Ingat Ibu di Cianjur yang Viral Hamil 1 Jam lalu Melahirkan, Ternyata Dihamili Mantan Suami
Dalam rilisnya, BCA menjelaskan, pelaporan kepada pihak kepolisian bukan dilakukan oleh pihak BCA, melainkan oleh mantan karyawan BCA dengan kesadarannya sendiri.
“BCA sebagai lembaga perbankan telah menjalankan operasional perbankan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” urai Hera F Haryn kepada Kompas.com.
Selain itu dalam poin rilis perihal terjadinya kesalahan transfer oleh bank, nasabah wajib mengembalikan uang tersebut.
Baca berita selengkapnya: BCA Bantah Laporkan Ardi Soal Kasus Salah Transfer Rp 51 Juta: Itu Mantan Karyawan
Ali Romadhon, pria berusia 33 tahun mendapat orderan makanan ke salah seorang pelanggan yang tinggal di daerah Pedurungan, Semarang Timur, Jawa Tengah.
Namun, saat itu banjir tengah mengepung Kota Semarang. Ali tak pantang menyerah dan tetap menerjang banjir mengantar order makanan itu.
"Waktu itu kejadiannya pas hari Sabtu 6 Februari, pas ada Jateng di Rumah Saja. Saya dapat pesanan pelanggan ke perumahan daerah Gajah, Semarang Timur," katanya saat dihubungi, Minggu (28/2/2021).
Baca berita selengkapnya: Perjuangan Driver Ojol di Semarang Terobos Banjir Demi Antar Makanan ke Pelanggan
Penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cukup menyita perhatian.
Salah satunya Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bambang Wuryanto.
"Karena ini gubernur ya, saya tidak bercuriga tapi namanya orang politik terkadang ada prasangka. Sepengetahuan saya Gubernur Sulsel ini gubernur yang santun, sholatnya 5 waktu, juga sering berikan ceramah dan menurut saya, felling saya ini orang baik," kata Bambang usai rangkaian acara HUT PDI-P ke-48 di Kantor DPD PDI-P Jateng, Semarang, Minggu (28/2/2021).
Baca berita selengkapnya: Respons PDI-P soal OTT Gubernur Sulsel: Orang Baik Tak Cukup, Kadang Lupa Diri
(Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis, Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Dony Aprian, Khairina, David Oliver Purba, Phytag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.