KOMPAS.com - Bencana banjir dan longsor menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (27/2/2021).
Akibatnya, sejumlah akses jalan terputus. Salah satunya di kawasan Piket Nol Kilometer ke-58 Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.
Selain itu, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, longsor dan banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur sejumlah titik.
Baca juga: Waswas Longsor Susulan, 50 Santriwati Ponpes di Pamekasan Dipulangkan
Bencana banjir terjadi di Desa Kutorenon, Desa Selok Besuki, dan Desa Bondoyudo di Kecamatan Sukodono.
Selain itu, banjir juga merendam Desa Blukon di Kecamatan Lumajang, Desa Pandansari di Kecamatan Kedungjajan, dan Desa Tekung di Kecamatan Tekung. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa diungsikan ke tempat lebih aman.
Dari data sementara, di Desa Kutorenon ada 20 orang mengungsi ke balai desa. Sedangkan banjir di Desa Selok Besuki menyebabkan 60 orang mengungsi.
"Sekarang masih lanjut asesmen," kata Joko Sambang Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang, Minggu (28/2).
Baca juga: Angin Puting Beliung Hantam Lumajang, Rusak 46 Rumah Warga
Untuk longsor, menurut Joko, pihaknya mencatat ada enam titik longsor di sepanjang jalur Piket Nol.
Mulai dari kilometer 56 sampai 60. Namun, longsor yang paling besar terjadi di kilometer 58.
Di lokasi itu, longsor disertai dengan pohon tumbang hingga menutup total akses jalan.
Saat ini petugas sudah membersihkan material longsor tersebut dengan mendatangkan alat berat.
"Penanganan longsor dan pohon tumbang di Jalur Piket Nol, selain dilakukan secara manual juga dilakukan menggunakan alat berat jenis loader bomac milik BPBD Kabupaten Lumajang," kata Joko.
Baca juga: Jadi Penyintas Covid-19, Bupati Lumajang Thoriqul Haq Sumbangkan Plasma Darah