Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Driver Ojol yang 1,5 Jam Terjang Banjir Antar Makanan: Khawatir Penerima Belum Dapat Bantuan

Kompas.com - 28/02/2021, 14:51 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Langkah nekat seorang pengemudi ojek online (ojol) di Semarang, Ali Romadhon menerjang banjir demi mengantar makanan berbuah manis.

Kini, Ali dinobatkan sebagai #DriverJempolan oleh pihak Gojek.

Baca juga: Perjuangan Driver Ojol di Semarang Terobos Banjir Demi Antar Makanan ke Pelanggan

Tak menyangka, lakukan dengan ikhlas

Ojek online menggunakna GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang. Ojek online menggunakna GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang.
Pria yang telah menjadi pengemudi ojol sejak empat tahun lalu itu mengaku tak menyangka akan mendapatkan penghargaan.

Ia juga tak menduga, perjuangannya menerobos banjir setinggi pinggang orang dewasa, direkam oleh seorang warga dan viral di media sosial.

Niatnya menerobos banjir dan mengantar makanan pelanggan didasari keikhlasan.

Sebab saat itu, beberapa warga merasa kesulitan memenuhi bahan pokok dan makanan karena rumah mereka kebanjiran.

Terbayang di benak Ali, pemesan belum mendapatkan bantuan dan sangat membutuhkan makanan tersebut di tengah musibah banjir.

"Karena saya khawatir yang menerima makanan belum dapat bantuan atau kehabisan bekal," ujar dia.

Rasa tanggung jawab yang besar membuat Ali tak takut menerobos banjir setinggi pinggang.

"Itu kan orderan sudah saya terima, jadi saya harus tanggung jawab selesaikan sampai tujuan," tandas dia.

Baca juga: Nasib Ardi yang Dipenjara karena Pakai Uang Salah Transfer BCA, Tiga Anaknya Tak Bisa Sekolah dan Berobat

Terjadi saat hari pertama Jateng di Rumah Saja

Ali bercerita, peristiwa itu terjadi pada saat hari pertama program Jateng di Rumah Saja pada Sabtu, 6 Februari 2021.

Mulanya, ia mendapatkan pesanan salah satu pelanggan yang tinggal di daerah Pedurungan, Semarang Timur, Jawa Tengah.

"Waktu itu kejadiannya pas hari Sabtu 6 Februari, pas ada Jateng di Rumah Saja. Saya dapat pesanan pelanggan ke perumahan daerah Gajah, Semarang Timur," katanya.

Akan tetapi, ketika hendak mengantarkan makanan ke tujuan, Ali diadang banjir.

Ketinggian air kurang lebih sepinggang orang dewasa.

Tak tanggung-tanggung, butuh waktu 1,5 jam bagi Ali untuk mengantarkan makanan pelanggan dengan menerjang banjir.

"Posisi saya dari Semarang Utara langsung antar pesanan. Ternyata harus terjang banjir dua kali. Pertama naik motor sampai mesinnya terendam air semua, lalu yang kedua jalan kaki. Motor saya parkir jauh sekitar 500 meter. Sempet mogok sampai nunggu kering," tutur dia.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Keliru Rekening, Pegawai BCA yang Salah Transfer Tak Lagi Bekerja, Pihak Bank Bantah Laporkan Ardi

Mendapat penghargaan

Ilustrasi GojekDok Telkomsel Ilustrasi Gojek
Tindakan Ali rupanya viral di media sosial setelah videonya direkam dan diunggah oleh salah seorang warga.

Head of Regional Corporate Affairs Gojek, Regional Central and West Java, Arum K Prasodjo mengatakan, pihak manajemen Gojek pun akhirnya memberikan penghargaan #DriverJempolan pada Ali.

“Kami bangga akan dedikasi dan kegigihan Pak Ali untuk tetap amanah mengantarkan pesanan yang ia dapatkan. Sifat amanah yang dilakukannya mewakili segenap mitra Gojek yang juga memiliki rasa dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan mereka," kata Arum.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com