Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2021, 08:08 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru angkat bicara terkait pelantikan Johan Anuar sebagai Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU).

Padahal, Johan saat ini merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi lahan kuburan.

Herman mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait status Johan, apakah akan langsung dinonaktifkan dari jabatan Wakil Bupati OKU.

Baca juga: Lantik 6 Kepala Daerah, Gubernur Sumsel: Jangan Jadi Bupati Jakarta

"Memang sekarang masih menjalani proses hukum, tapi kita mengedepankan praduga tak bersalah. Kita berdoa, Beliau bebas dari tuntutan," kata Herman usai melantik enam bupati dan wakil bupati terpilih di Griya Agung Palembang, Jumat (26/2/2021).

Menurut Herman, apabila Johan divonis bersalah, maka Kuryana Aziz yang merupakan Bupati OKU terpilih akan kehilangan wakil.

Saat itu, seluruh partai pengusung harus menyiapkan pengganti dengan mengusulkan nama baru ke DPRD Kabupaten OKU.

"Kalau pun Pak Kuryana harus bekerja sendiri, harus segera diusulkan Wakil Bupati dengan bersepakat dengan partai pengusung dan diusulkan ke DPRD. Harus ada sinkronisasi antara partai dan kepala daerah," ujar Herman.

Baca juga: Ratusan Polisi di Sumsel Dites Urine Mendadak, Seorang Bintara Kedapatan Positif Narkoba

Di sisi lain, Herman juga menegaskan kepada seluruh kepala daerah agar tetap berada di wilayah masing-masing dan fokus untuk bekerja.

Dengan begitu, seluruh program dapat berjalan dengan baik.

Terlebih lagi, saat ini sedang memasuki musim kemarau dan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Jangan terlalu banyak meninggalkan tempat. Jangan terlalu banyak menjadi bupati di Jakarta. Boleh saja kalau ada urusan keluarga dan urusan dinas. Tapi jangan berdomisili di Jakarta, karena masyarakat kita butuh pelayanan," kata Herman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com