Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Terkunci Tanpa Staf, Wakil Wali Kota Tegal Batal "Ngantor"

Kompas.com - 23/02/2021, 14:59 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

"Kita waktu itu menarik karena ada surat pengunduran diri dari sopir dan ajudan. Saat itu, permohonan dikabulkan juga mengingat Pak Wakil beberapa hari itu tidak berada di tempat," kata Johardi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Disebut 11 Hari Mangkir dari Tugas, Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Tegal

Johardi memastikan alasan penarikan sopir dan ajudannya bukan tanpa sebab maupun diskriminasi.

"Jadi memang ada surat pengunduran dirinya kok, dan bisa dibuktikan," ujar Johardi.

Johardi mengatakan, setelah Wakil Wali Kota Jumadi sudah berada di rumah dinasnya sejak Selasa (23/2/2021), ia kemudian kembali menawarkan sopir dan ajudan yang baru.

"Sudah saya sampaikan ke Pak Wakil agar meminta kembali sopir dan ajudan sesuai keinginan. Silakan bisa memilih atau menunjuk siapa saja pegawainya yang dikehendaki," ujar Johardi.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tegal, Jawa Tengah Muhamad Jumadi membantah tudingan Sekda yang menyatakan dirinya telah mangkir dari tugasnya sejak 11 Februari 2021.

"Tanggal 15 saya masih bersama nelayan di pelabuhan. Artinya saya masih menjalankan tugas sebagai wakil wali kota. Tanggal 16, 17 pun sama masih ada di sini," kata Jumadi, saat konferensi pers di rumah dinasnya, Senin (22/2/2021).

Di hadapan wartawan, Jumadi mengaku tidak menghilang dan masih tinggal di rumah dinasnya untuk menjalankan tugasnya sebagai Wakil Wali Kota.

"Saya hanya pergi ke kediaman pribadi. Sabtu Minggu kan libur," ujarnya.

Meski demikian, sejak 19 Februari, dia tidak pergi ke kantornya di Balai Kota Tegal.

Pasalnya, sopir dan ajudanya telah ditarik Sekda. Tugas-tugasnya dikerjakan dari rumah dinasnya termasuk menerima tamu.

"Hari ini saya tidak ke kantor, karena sejak 19 Februari tidak ada sopir dan ajudan. Saya tidak mungkin ke sana nyetir sendirian. Dan saya juga tidak tahu jadwal, kan biasanya saya tanya ajudan," kata Jumadi.

Jumadi mengaku tidak tahu alasan Sekda menarik sopir dan ajudannya. Bahkan penarikan dilaksanakan tanpa sepengetahuan dan pemberitahuan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com