Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Perawat RSUD Blitar Meninggal karena Covid-19, Sempat Disuntik Vaksin, Riwayat ke Luar Kota

Kompas.com - 22/02/2021, 15:09 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Blitar, Jawa Timur, Erny Kusuma Sukma Dewi meninggal karena Covid-19.

Erny dinyatakan positif Covid-19, sembilan hari usai mendapat suntikan vaksin.

Sempat menjalani perawatan, Erny yang mengalami sesak napas dan demam akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Perawat tersebut ternyata memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.

Baca juga: 9 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Perawat Erny Positif Covid-19, Meninggal Saat Dirawat

Sempat disuntik vaksin

Ilustrasi Vaksin Covid-19.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Erny sebelumnya sempat disuntik vaksin dosis pertama pada 28 Januari 2021.

"Suhunya normal, riwayat sakit tidak ada,masih muda, jadi dia sehat (sebelum divaksin)," kata Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyo Endah Woro Utami saat dikonfirmasi, Minggu (21/2/2021).

Sembilan hari setelahnya, Erny dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab polymerase chain reaztion (PCR).

Perawat berusia 33 tahun itu pun dirawat di rumah sakit karena mengalami demam dan sesak napas.

Namun pada Minggu (14/2/2021), Erny mengembuskan napas terakhirnya.

Baca juga: Kilang Minyak Tuban, Dulu Ditolak, Kini Bikin Warga Kaya Mendadak

Disebut bukan akibat vaksin

Woro menampik jika disebut bahwa vaksinasi membuat Erny terpapar virus hingga meninggal.

Sebab vaksin sudah melalui uji klinis dan aman digunakan.

"Vaksin kan memang berisi virus, tapi virus yang sudah dimatikan atau inactive," kata Woro saat dikonfirmasi, Minggu (21/2/2021).

Dia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Segala analisis (asal infeksi dan penyebab kematian) kami kembalikan ke Pemerintah Provinsi," kata dia.

Baca juga: Cerita Pecatan TNI dan Temannya Culik Balita, Ketakutan lalu Mengembalikan ke Orangtua, Ini Penyebabnya

Tidak ada nakes tertular, Erny sempat ke luar kota

Ilustrasi pengendalian Covid-19 berbasis ilmiah dan sains. Pengendalian Covid-19 di Islandia dinilai terbaik, sebab baik ilmuwan, peneliti maupun pemerintah bekerja berdasarkan pada sains dan kegiatan ilmiah.SHUTTERSTOCK/FunKey Factory Ilustrasi pengendalian Covid-19 berbasis ilmiah dan sains. Pengendalian Covid-19 di Islandia dinilai terbaik, sebab baik ilmuwan, peneliti maupun pemerintah bekerja berdasarkan pada sains dan kegiatan ilmiah.
Woro tidak mengetahui sumber penularan virus dalam kasus Erny, sebab nakes di RSUD Blitar tidak ada yang tertular.

Hasil tracing menunjukkan hanya suami Erny yang terpapar Covid-19 dan tidak bergejala.

Setelah diteliti, diketahui bahwa Erny sempat pergi ke luar kota usai divaksin.

"Tapi setelah divaksin dia sempat pergi (ke luar kota). Jadi kita tidak tahu dari mana karena teman-teman di sekitarnya tidak ada yang positif dan dia disiplin memakai hazmat saat kerja pelayanan," jelas Woro.

Karena baru divaksin dosis pertama, imunitas pada tubuh Erny diduga belum terbentuk optimal.

Baca juga: Fakta Desa Miliarder di Kuningan, Terdampak Proyek Waduk hingga Warganya Saweran Usai Borong Kendaraan

 

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Tidak punya komorbid

Selama dirawat, Erny menunjukkan kondisi stabil dan tidak memiliki komorbid.

Namun kondisi fisiknya yang obesitas diduga membuatnya berisiko tinggi.

"Apapun ini (apakah karena vaksin atau infeksi Covid-19) karena kondisinya sangat individu (kasuistik/unik). Respons masing-masing individu terhadap vaksin atau Covid-19 (berbeda-beda). Kebetulan dia gemuk ya. Karena kalau gemuk risikonya berat," jelasnya.

Erny meninggal dengan status sebagai pekerja kontrak RSUD Ngudi Waluyo sejak 11 tahun yang lalu.

Baca juga: Cerita Tenaga Medis Lansia Disuntik Vaksin Covid-19: Tidak Khawatir hingga Lebih Percaya Diri

Vaksin lanjut terus

Ilustrasi Vaksin Covid-19 SHUTTERSTOCK Ilustrasi Vaksin Covid-19

Selanjutnya, Pemkab Blitar masih terus melanjutkan proses vaksinasi kepada nakes.

"Mereka (tenaga medis) paham betul harus divaksin. Dan kita tertinggi lho. Sekitar 90an persen nakes kita ikut vaksin. Bahkan yang di atas 60 tahun mereka siap divaksin," kata Woro.

Sebanyak 2.895 tenaga kesehatan di Kabupaten Blitar telah disuntikan vaksin dosis pertama.

Sedangkan dosis kedua telah diberikan kepada 2.530 tenaga medis.

Sementara, 2.510 penerima telah mendapat vaksin Covid-19 di Kota Blitar.

Sedangkan 2.068 orang di antaranya telah menerima dosis kedua.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com