Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Asyik Ngobrol di Angkringan? Begini Asal-usulnya...

Kompas.com - 21/02/2021, 11:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Baca juga: Jelajah Cikal Bakal Angkringan di Desa Ngerangan, Klaten

Salah satu ciri angkringan, menurut Warto, yang membuatnya bisa menghadapi zaman kekinian adalah dengan filosofi cara bisnis masyarakat Jawa, yaitu "tuno sathak bathi sanak".

Artinya, untung sedikit tak menjadi masalah, yang penting bisa menjalin persaudaraan dengan sesama adalah keuntungan tak ternilai. 

"Fenomena angkringan atau HIK tidak semata semata-mata merepresentasikan aktivitas ekonomi yg hnya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi sekaligus juga mencerminkan aspek-aspek sosial budaya, yaitu nilai kebersamaan dan harmoni sosial. Nilai semacam ini telah mewarnai dinamika sejarah menjadi masyarakat Kota Solo dan Yogya khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com