Baca juga: Cerita Putri Raja Terkurung di Keputren Keraton Solo Jelang Jumenengan
Hal senada dibenarkan oleh Eddy, menurutnya, saat istrinya menyusul ke dalam keraton, tamu dari BPK ternyata sudah bergeser ke Sasana Putra.
Dirinya melihat Gusti Moeng dan Gusti Timoer serta beberapa abdi dalem ikut menyusul tamu BPK tersebut ke Sasana Putra.
"Tamunya (BPK) bergeser ke barat. Gusti juga tidak ada ternyata mengikuti tamu dari pintu yang lain. Saya nungguin Gusti di situ nggelar keloso (membentangkan tikar) sempat salat Maghrib di situ," ungkap dia.
Setelah tamu BPK meninggalkan keraton, ujar Eddy, Gusti Moeng dan Gusti Timoer beserta abdi dalem yang ikut masuk masih di dalam Keputren dan tidak bisa keluar.
Baca juga: Nekat Terjang Kabut Tebal, Avanza Tersesat di Hutan Gunung Putri, Majalengka, Ini Ceritanya
Sementara itu, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo Kanjeng Raden Ariya (KRA) Dani Nur Adiningrat mengatakan tidak ada penguncian kedua kerabat keraton di Keputren.
"Tidak ada penguncian atau pengurungan. Saya menyampaikan kepada mereka dan beberapa pihak keamanan untuk keluar. Karena mereka memang tidak diundang. Tetapi mereka tidak mau (keluar)," ungkap dia.
"Jadi mereka masuk sendiri. Konon kata mereka mau menemui Kepala BPK. Padahal Kepala BPK kalau mereka mau bertemu itu kantornya jelas. Mereka tidak diundang terus mengaku dikunci dan sebagainya yang terjadi bukan seperti itu," sambung dia.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews, aparat kepolisian bersikap akan menghormati pihak keraton untuk menyelesaikan masalah keluarga itu secara internal.
“Kalau seputar masalah internal keluarga Keraton, dipersilahkan untuk diselesaikan secara internal keluarga keraton juga,” Kata Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Jumat (12/2/2021).
Namun, Ade menegaskan, pihaknya tetap melakukan patroli untuk untuk memantau kondisi sekitar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Apabila ada tindakan yang menjurus melawan hukum akan dilakukan tindakan sesuai prosedur hukum.
“Kecuali jika ada tindakan melawan hukum, baru menjadi ranah Polri,” papar Ade Safri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kerabat Keraton Diduga Dikurung di Keraton Solo, Kapolresta Sebut Masalah Internal Keluarga
(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.