Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Dalam Lingkungan, Harus Dibedakan antara Investor dan Eksploitator

Kompas.com - 14/02/2021, 06:40 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi tidak setuju mereka yang mengelola hutan, baik individu maupun perusahaan, disebut investor. Mereka adalah eksploitator karena ujung-ujungnya merusak hutan.

"Harus bedakan antara investor dan eksploitaor. Dalam bidang kehutanan itu bukan investor, melainkan eksploitator," ujar Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Minggu (14/2/2021).

Dedi menjelaskan, investor itu adalah orang yang mengubah sesuatu yang tak bernilai menjadi bernilai tinggi. Misalnya, ada tanah tandus dan tidak produktif. Kemudian muncul investor. Tanah tak bernilai itu kemudian dikelola dengan baik sehingga tanahnya menjadi subur dan diberi pupuk organik.

Baca juga: Terabas Banjir di Subang, Dedi Mulyadi: Pilihannya Tak Bisa Kembali atau Celaka

Kemudian di sana dikembangkan industri peterakan dan perikanan, pabrik pengalengan serta pabrik pakan.

"Itu namanya investor. Mengubah sesuatu yang tak bernilai menjadi bernilai.Misalnya, besi diubah jadi mobil. Awalnya per kilogram misalnya Rp 20.000 dibuat jadi mobil sehingga nilainya lebih tinggi," katanya.

Tapi, kata Dedi, kalau hutan yang hijau dan subur tiba-tiba pohonnya ditebang itu disebut eksploitator. Sebelumnya lahan itu sudah bernilai tinggi, namun ketika pohon ditebang, justru nilainya menjadi rendah.

"Setelah itu gunung digali, batunya diambi. Setelah tanah gundul dan batunya dikeruk, hutan itu menjadi tidak bernilai. Itu namanya eksploitator," kata Dedi.

Menurut Dedi, membedakan investor dan eksploitair itu penting dilakukan demi menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan alam akibat eksploitasi besar-besaran demi ekonomi. Ia meminta pemerintah untuk menindak perusahaan yang merusak alam dengan dalih investor.

"Padahal mereka itu sesungguhnya adalah eksploitator," tandas mantan bupati Purwakarta itu.

Baca juga: Dedi Mulyadi Usul Pemilik Gergaji Mesin Harus Berizin Seperti Senjata Api

Pernyataan Dedi itu sebagai kritik penggunaan istilah investasi dalam konteks lingkungan seperti alih fungsi hutan menjadi pertambangan dan lainnya. Akibat dari alih fungsi hutan itu, bencana alam terjadi di mana-mana, mulai banjir hingga longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com