Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pembunuhan Pedagang Sayur | Sarna Bantu Suniah Lepas dari Gigitan Buaya

Kompas.com - 13/02/2021, 07:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

Dalam kondisi sudah tak bernyawa, tubuh M diperkosa oleh pelaku.

Baca juga: Sebelum Dibunuh, Penjual Sayur Memohon Dilepaskan Sambil Teriak Anak Saya Banyak

2. Menyelamatkan Suniah agar tidak diseret buaya

Kamis (11/2/2021) sore itu, ketika sedang mencari kerang, Suniah diterkam buaya.

Untungnya, peristiwa itu diketahui oleh Sarna.

Ia segera bergegas untuk menolong Suniah.

Dia dan buaya saling tarik-menarik selama kurang lebih 20 menit.

Buaya itu bahkan sempat menarik Suniah sejauh 20 meter.

"Ditolong sama keponakannya, terjadi tarik-menarik antara buaya sama si Sarnan ini. Ibunya bahkan ditarik ke dalam air. Ada 20 menitan mah itu menolongnya," kata Kepala Dusun Taman Jaya Rouf.

Meski berhasil diselamatkan, Suniah mengalami luka hingga bagian paha.

Baca juga: 20 Menit Tarik-Menarik antara Warga dan Buaya, Selamatkan Suniah yang Diterkam dan Diseret ke Sungai

3. Pembunuhan satu keluarga seniman Rembang

TKP Pembunuhan di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten RembangKOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA TKP Pembunuhan di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang

Seniman asal Rembang, Anom Subekti, ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya pada Kamis (4/2/2021) di rumahnya di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.

Rumah tersebut juga merupakan menjadi lokasi padepokannya, yakni Padepokan Seni Ongko Joyo, yang menjadi tempat orang berlatih gamelan.

Setelah enam hari melakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap Sumani, si pelaku tunggal pembunuhan Anom Subekti dan tiga anggota keluarganya.

Anom dan Sumani merupakan kawan.

Pelaku berani merenggut nyawa Anom diduga karena menyimpan dendam.

"Ada kata-kata bahwa 'wis, sing wis yo wis', itu di BAP (berita acara pemeriksaan) dan interogasi awal dari penyidik mengatakan begitu, artinya apa di situ ada motif dendam, tentang sesuatu," jelas Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).

Beberapa waktu sebelumnya, keduanya sempat bertransaksi gamelan.

"Jadi pada saat beberapa saksi yang kita periksa, ada penawaran terkait dengan gamelan, dan korban telah menerima uang sekitar Rp 15 juta, jadi ada motifnya," tuturnya.

Baca juga: Dendam Soal Gamelan, 4 Nyawa Pun Melayang...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com