Keluh Penjual Pernak Pernik Imlek di Pecinan Semarang: Tahun Ini Sepi

Ia menjual pernak pernik Imlek seperti lampion, baju mandarin, barongsai dan aksesori lainnya dari mulai Rp 15.000 hingga Rp 2,8 juta.

Setiap hari saat menjelang tahun baru Imlek pendapatannya bisa mencapai sekitar Rp 5 juta.

"Sekarang dapat Rp1 juta saja sulit sekali. Dulu bisa ikut acara bazaar-bazaar di luar kota. Sekarang udah enggak ada event lagi. Berhenti total jadi cuma jualan di toko saja," ungkapnya.

Baca juga: Imlek, Saatnya Cicipi Kue Keranjang Ong Eng Hwat Semarang, Dibungkus Daun Pisang dan Diproduksi Sejak 1947

Ia berharap pandemi cepat selesai agar perekonomian bisa pulih kembali dan event-event bisa digelar.

Setiap tahun, warga keturunan Tionghoa di Kawasan Pecinan Kota Semarang menggelar perayaan Tahun Baru Imlek yang dikemas dengan Pasar Semawis.

Perayaan Tahun Baru Imlek di Pasar Semawis tahun lalu digelar dengan tema Wayang Potehi ada di kawasan Pecinan, Jalan Gang Pinggir hingga Wotgandul Timur.

Baca juga: Peneliti Sebut Persoalan Banjir di Kota Semarang Akibat Pembebanan Struktur Bangunan

Biasanya, rangkaian acara Pasar Imlek Semawis akan diawali dengan Ketuk Pintu, yaitu doa bersama di Klenteng Tay Kak Sie.

Acara dilanjutkan dengan doa keliling kelenteng di area Pecinan, antara lain, Kelenteng Tong Pek Bio, Ling Hok Bio, Tek Hay Bio, Sioe Hok Bio, dan Hoo Ho Bio.