Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Semalaman, 5 Kecamatan di Kulon Progo Terendam Banjir

Kompas.com - 10/02/2021, 16:48 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Hujan deras menimbulkan banjir di sejumlah pedukuhan (dusun) dalam lima kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah, sekolah, dan sawah terendam.

Banjir muncul sporadis atau tidak merata, baik genangan yang segera surut maupun butuh waktu surut menjelang siang.

Banjir maupun genangan bisa ditemui di Kapanewon Temon, seperti di Kalurahan (desa) Sindutan, Palihan, Janten, Kaligintung, Glagah, Temon Kulon dan Temon Wetan. Juga ditemui di beberapa titik wilayah Kalidengan.

Baca juga: Ganjar Kritik Petugas yang Memberikan Mi Instan kepada Pengungsi Banjir

Banjir juga muncul di beberapa titik di Tawangsari Pengasih dan Bendungan di Wates.

Kapanewon Panjatan bisa ditemui di Garongan dan Tayuban. Sementara di Lendah ada di Bumirejo.

“(Air) pada semua titik sudah mulai surut. Masyarakat juga mampu menangani secara mandiri karena kapasitas yang terus meningkat karena merek sering menangani kejadian di wilayah masing-masing,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kulon Progo, Ariadi di ruang kerjanya, Rabu (10/2/2021).

BPBD menerima laporan sejumlah banjir masuk ke rumah.

Seperti di Pedukuhan Ngipik, air menggenang hingga 50 sentimeter dan meluber ke jalan raya. Air masuk ke dalam 15 rumah hingga ketinggian 15 sentimeter.

Baca juga: Diduga Keracunan Tempe Sengek, 10 Orang di Kulon Progo Dilarikan ke RS dan Klinik

Belum lagi di Pedukuhan 6 Kalurahan Cerme dan Pedukuhan 1 di Gotakan, Panjatan. Air masuk ke rumah warga juga terjadi di Pedukuhan Seling di Kebonharjo, Lendah.

“Semua bisa dikendalikan baik,” kata Ariadi.

Hujan deras menimbulkan banjir di banyak pedukuhan (dusun) pada lima kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tampak banjir di area persawahan di kawasan Panjatan.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Hujan deras menimbulkan banjir di banyak pedukuhan (dusun) pada lima kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tampak banjir di area persawahan di kawasan Panjatan.
Ariadi mengingatkan kembali prakiraan cuaca dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, cuaca ekstrem masih akan berlangsung selama sepekan ke depan. Potensi bencana serupa masih akan berlangsung.

“Warga harus selalu hati-hati dan waspada,” kata Ariadi.

Hujan turun dengan intensitas tinggi di hampir seluruh wilayah di Kulon Progo sejak Selasa (9/2/2021) sore hingga Rabu (10/2/2021) pagi. 

Baca juga: Pandemi Tak Halangi Nampan dari Desa di Kulon Progo Tembus Pasar Eropa

Tidak hanya banjir. BPBD juga mencatat 31 kejadian tanah longsor, pohon tumbang dan jebolnya tanggul akibat hujan deras semalaman.

Belum lagi jembatan ambles dan naiknya level Waduk Sermo.

Selain merendam rumah dan sawah, ada pula tiga sekolah dasar dan satu SMK juga sempat terendam air.

Salah satunya adalah SD Negeri Sanggrahan di Bendungan, Wates. Sekolah ini sempat terendam banjir sampai menjelang siang hari.

Guru Pendidikan Agama Islam SDN Sanggrahan, Iin Hikda, yang datang ke sekolah pada pukul 08.00 WIB mendapati air sudah menggenangi pelataran halaman dan teras bangunan. Air di halaman sampai setinggi lututnya.

Banjir masuk sampai di tiga ruang di SD ini, yakni kelas 1, kelas 2 dan ruang kepala sekolah. Tidak lama, menjelang siang air kembali surut.

“Kami masuk untuk rapat pagi dan mengajar via daring. Ternyata sudah menggenang air. Kami tetap melaksanakan kegiatan rapat dan mengajar meski kondisi becek,” kata Iin.

Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Rusak 27 Bangunan di Kulon Progo

Sakirman, penjaga sekolah SDN Sanggrahan, menceritakan sekolahnya sudah dua kali kebanjiran.

Kali ini memang tidak parah, tapi tetap mengawatirkan karena bisa saja hujan kembali turun di musim cuaca ekstrem seperti sekarang.

“Kami selalu waspada saat hujan deras. Jadi tiap hujan, saya ke sekolah untuk menyelamatkan kertas yang ada di lantai. Hari ini, tidak ada kertas yang rusak karena sudah saya naikkan ke atas semua,” kata Sakirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com