Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Semburan Gas di Pondok Pesantren Pekanbaru, Lebar Lubang 6 Meter dan 34 Santri Diungsikan

Kompas.com - 08/02/2021, 11:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berdasar pantauan terkini di lokasi semburan gas di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus 2 di Pekanbaru, Riau, diameter lubang melebar.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman, Minggu (7/2/2021).

"Diameter lubang memang bertambah besar menjadi 6 meter. Karena tekstur tanah yang di atas itu ketika ada gas dan air yang bergejolak otomatis akan berpengaruh. Cuma, dari tinggi semburan gas sudah turun drastis," katanya.

Baca juga: Semburan Gas Berpasir dan Berbatu di Ponpes Pekanbaru Muncul Saat Pengeboran Sumur Capai Kedalaman 119 Meter


Selain itu, Indra menjelaskan, indikator Lower Explosive Limit (LEL) angkanya nol, yang artinya lokasi tersebut tidak lagi berpotensi terjadi ledakan.

Lalu, dari potensi munculnya gas beracun, Indra mengatakan bahwa H2S atau kandungan racun pada gas dikatannya sudah tidak berkurang.

"Kita tetap harus waspada. Pengukuran kita tadi siang nol. Tapi kadang ada, yang berarti masih ada pergerakan di bawah," kata Indra.

 

Polisi tutup lokasi

Petugas gabungan mengevakuasi barang-barang santri yang masih bisa diselamatkan dari semburan gas disertai lumpur di Ponpes Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (6/2/2021).KOMPAS.COM/IDON Petugas gabungan mengevakuasi barang-barang santri yang masih bisa diselamatkan dari semburan gas disertai lumpur di Ponpes Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (6/2/2021).

Dilansir dari Antara, aparat Tim gabungan TNI/Polri dan Pemerintah Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menutup lokasi semburan gas tersebuut.

Hal itu ditujukan untuk mengantisipasi dampak akibat semburan material berbahaya itu.

"Penutupan itu dilakukan dengan pemasangan garis polisi yang diperluas hingga pintu masuk gerbang pesantren. Sebelumnya garis polisi terpasang hanya di sekitaran sumur yang menyemburkan gas dan lumpur itu," kata Kapolsek Tenayan Raya AKP Manapar Situmeang dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.

Baca juga: Gas Terus Menyembur di Pesantren Pekanbaru, Diameter Lubang Semburan Melebar Jadi 6 Meter

Awal mula terjadi semburan

Bangunan Ponpes Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 rusak berat akibat semburan gas disertai lumpur dan batu di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (6/2/2021).KOMPAS.COM/IDON Bangunan Ponpes Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 rusak berat akibat semburan gas disertai lumpur dan batu di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (6/2/2021).

Semburan terjadi diduga karena aktivitas aktivitas pengeboran sumur di pesantren itu.

Menurut Lurah Tuah Negeri Syarifudin, saat mengebor tiba-tiba gas menyembur. Saat itu proses bor mencapai kedalaman 119 meter.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), kata Syarifudin, langsung menuju ke lokasi untuk mengecek.

"Menurut kajian dari DLHK, ini semburan gas. Semburan gas ini terjadi ketika dilakukan pengeboran sumur bor," tutur dia.

Akibat semburan tersebut, sejumlah bangunan pondok pesantren rusak dan 34 santri diungsikan.

Baca juga: Penjelasan Pakar soal Semburan Gas Bercampur Lumpur di Pesantren Pekanbaru

(Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Dony Aprian, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com