Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Semburan Gas di Pekanbaru, Muncul Saat Pengeboran Sumur Bor hingga Bangunan Pesantren Rusak Berat

Kompas.com - 05/02/2021, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

4. Peristiwa ketiga kalinya

Danposramil Tenayan Raya, Kodim 0301/Pekanbaru, Peltu Ferry Siburian mengatakan kejadian semburan gas tersebut sudah pernah terjadi.

Kejadian pertama pada awal tahun 2019 lalu saat ada penggalian pada pembangunan PLTU Tenayan Raya.

Beberapa waktu setelah itu, semburan gas terjadi lagi saat penggalian pada pembangunan kawasan industri tenayan (KIT) oleh PUPR Pekanbaru.

Menurut dia, pada kejadian yang ketiga ini, semburan gas lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Ini paling kuat dan lama. Tapi, nanti gas ini habis sendiri," jelas Ferry.

Baca juga: Gas Tiba-tiba Menyembur Saat Warga Bikin Sumur Bor di Pesantren

5. Warga dilarang mendekat

Semburan gas yang sangat kuat pada pengeboran sumur bor di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/2/2021).KOMPAS.COM/IDON Semburan gas yang sangat kuat pada pengeboran sumur bor di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/2/2021).
Camat Tenayan Raya Indah Vidya Astuti mengatakan telah berkoordinasi langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan dibidang gas, yaitu PT Kalila. PT Kalila bilang tadi gas ini bisa habis sendiri. Tapi kalau sekarang makin kuat semburannya," kata Indah.

Sementara itu Peltu Ferry Siburian melakukan pengamanan dan melarang warga mendekat karena dikhawatirkan gas mengandung racun.

"Warga tidak boleh mendekat. Karena kita belum tahu kandungan semburan gas itu beracun atau tidak," ujar Ferry kepada Kompas.com, Kamis.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Farid Assifa, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com