Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kebangkitan SMP di Salatiga Setelah 14 Gurunya Positif Covid-19

Kompas.com - 01/02/2021, 13:28 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pertengahan Desember 2020, virus corona merebak di SMP Negeri 4 Salatiga, Jawa Tengah.

Saat itu, 14 guru dinyatakan positif terpapar Covid-19 sehingga sempat mengganggu aktivitas pembelajaran.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Salatiga Wartono mengatakan, saat-saat itu terasa berat.

"Ketika 14 guru itu positif kami semua kaget dan sempat tak percaya. Tapi memang hasil tes menyatakan positif jadi kami harus berdamai dengan keadaan," jelasnya saat ditemui, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Setelah 18 Tahun, Busana Jawa Khas Salatiga Diperkenalkan

Setelah merenung, lanjutnya, semua guru yang dinyatakan positif tersebut membuat grup WA tersendiri.

"Kami menyadari tidak boleh terpuruk, ini bisa disembuhkan. Kami saling support, saling mendukung kesembuhan. Orangtua juga mendukung dan energi terbesar adalah kami rindu dengan anak-anak," ungkap Wartono.

Dalam masa isolasi, para guru tidak berdiam diri. Mereka tetap produktif menyiapkan materi pembelajaran para siswa.

Termasuk juga kegiatan lain seperti mengarang lagu, membuat puisi, dan menulis cerita.

Wartono mengatakan, setelah seluruh guru SMP Negeri 4 Salatiga dinyatakan sembuh, mereka langsung tancap gas.

Baca juga: Mulai Ada Penurunan Kasus Covid-19, PPKM Jilid 2 di Salatiga Akan Diperketat

Terutama untuk menyiapkan mengikuti lomba sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah.

"Kami memiliki 25 program kegiatan yang saat ini telah dijalankan dan menjadi unggulan," jelasnya.

Program kegiatan tersebut di antaranya tematik Sehari Tanpa Asap, Sehari Tanpa Nasi, dan Sehari Tanpa Minyak Goreng.

Program Sehari Tanpa Asap adalah seluruh warga SMP Negeri 4 Salatiga tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor saat ke sekolah.

"Jika diantar, mereka harus berjalan setidaknya 500 meter dari sekolah," papar Wartono.

Baca juga: Ada Pedagang Protes PPKM, Wali Kota Salatiga: Ini Soal Kesadaran, Bukan Menakuti

Dia menceritakan, dari program ini sekaligus berbagi kepada awak angkutan umum yang selama pandemi Covid-19 sepi penumpang.

"Kita menjadi tahu bagaimana susahnya mencari penumpang, padahal mereka harus mengisi BBM dan setoran. Ini kita berempati," kata Wartono.

Sementara Sehari Tanpa Nasi dan Sehari Tanpa Minyak Goreng menyasar pola hidup sehat melalui makanan.

Dia berharap dengan pola makan sehat maka akan terbentuk imun tubuh yang berkualitas di masa pandemi ini.

Baca juga: Walkot Salatiga Usulkan Guru dan Siswa Prioritas Dapat Vaksin Covid-19

Wartono menegaskan, saat ini adalah momentum kebangkitan SMP Negeri 4 Salatiga.

"Masa down atau terberat sudah terlewati, kepercayaan masyarakat sudah tumbuh kembali. Bahkan beberapa kali kegiatan kami lakukan bersama warga sekitar, seperti kerja bakti dan sosialisasi bahaya Covid-19," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com