JAYAPURA, KOMPAS.com - Dewan Adat Papua (DAP) mendesak polisi memproses Ambroncius Nababan yang mengunggah pernyataan bernada rasisme kepada mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai di media sosial.
Sekretaris DAP Jhon Gobai mengatakan, luka akibat kerusuhan di Kota Jayapura dan Mimika pada 2019 belum sepenuhnya hilang. Kerusuhan itu pecah akibat kasus dugaan rasisme di Surabaya, Jawa Timur.
"Masih segar dalam ingatan kolektif orang Papua tentang kasus (kerusuhan) 2019, luka ini belum sembuh, sehingga kami melapor agar segera mungkin dilakukan tindakan kepolisian," ujar Jhon Gobai di Jayapura, Selasa (26/1/2021).
Jhon Gobai telah melaporkan Ambroncius Nababan ke Ditreskrimsus Polda Papua karena dianggap melakukan tindakan rasisme kepada Natalius Pigai.
Ia menyayangkan perdebatan antara Natalius Pigai dengan Ambroncius Nababan justru berujung ujaran rasisme.
Baca juga: Soal Unggahan Bernada Rasial terhadap Natalius Pigai, Kapolda Papua Jamin Proses Hukum Berjalan
Ujaran rasisme itu juga menimbulkan banyak tanggapan dari masyarakat Papua.
"Sesuai dengan UU nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Tindakan Diskriminasi, rasial dan etnis, kami melapor kepada pihak Polda Papua karena ini sudah mengarah pada unsur rasial," kata Jhon Gobai.
Jhon Gobai juga menyayangkan masih adanya tindakan rasisme yang diterima masyarakat Papua. Ia meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut.
Masyarakat juga diminta tak terprovokasi dengan pernyataan Ambroncius. Masyarakat harus mempercayakan pengusutan kasus tersebut kepada polisi.
"Kami meminta dengan hormat kepada pihak kepolisian untuk segera ada tindakan hukum yang jelas, terukur, sehingga dapat memberikan rasa keadilan kepada masyarakat Papua. Ini persoalan bukan dilakukan oleh komunitas orang batak atau oleh komunitas Nababan, ini dilakukan oleh oknum Ambroncius, ini harus diproses," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.