Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 6 Jam, Gunung Merapi 8 Kali Keluarkan Awan Panas

Kompas.com - 20/01/2021, 21:01 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Setelah itu, pada pukul 16.22 WIB, awan panas guguran kembali terjadi di Gunung Merapi dengan amplitudo 15 mm dan durasi 112 detik. Jarak luncur tidak teramati karena berkabut dan cuaca mendung.

Tak berselang lama, pada pukul 16.56 WIB, awan panas guguran terjadi di Gunung Merapi dengan amplitudo 15 mm dan durasi 96 detik. Jarak luncur tidak teramati.

Pada pukul 17.14 WIB di Gunung Merapi kembali terjadi awan panas guguran dengan amplitudo 2 mm dan durasi 11 detik.

"Jarak luncur 400 meter ke arah barat daya," urainya.

Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.800 Meter ke Arah Kali Krasak dan Boyong

Awan panas guguran terpantau terjadi pada pukul 17.17 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 7 mm dan durasi 72 detik.

"Jarak luncur 800 meter ke arah barat daya," tuturnya.

Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Baca juga: Takut Kena Covid-19, Warga Desa di Klaten Belum Mengungsi Meski Aktivitas Merapi Meningkat

Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak.

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com