Salin Artikel

Dalam 6 Jam, Gunung Merapi 8 Kali Keluarkan Awan Panas

Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai 12.00 WIB - 18.00 WIB, ada delapan kali awan panas guguran yang keluar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

Berdasarkan data BPPTKG, dalam periode tersebut awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 14.07 WIB.

Tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 192 detik. Jarak luncur diperkirakan sejauh 1.000 meter.

Pada 14.27 WIB, kembali terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 117 detik.

Awan panas guguran meluncur ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.500 meter.

Awan panas guguran kembali terjadi pukul 14.58 WIB dengan amplitudo 13 mm dan durasi 56 detik.

Kemudian, pukul 15.26 WIB terpantau terjadi awan panas dengan amplitudo 15 mm, dan durasi 96 detik.

"Jarak luncur keduanya tidak teramati karena cuaca berkabut dan mendung," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporan tertulisnya, Rabu.


Setelah itu, pada pukul 16.22 WIB, awan panas guguran kembali terjadi di Gunung Merapi dengan amplitudo 15 mm dan durasi 112 detik. Jarak luncur tidak teramati karena berkabut dan cuaca mendung.

Tak berselang lama, pada pukul 16.56 WIB, awan panas guguran terjadi di Gunung Merapi dengan amplitudo 15 mm dan durasi 96 detik. Jarak luncur tidak teramati.

Pada pukul 17.14 WIB di Gunung Merapi kembali terjadi awan panas guguran dengan amplitudo 2 mm dan durasi 11 detik.

"Jarak luncur 400 meter ke arah barat daya," urainya.

Awan panas guguran terpantau terjadi pada pukul 17.17 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 7 mm dan durasi 72 detik.

"Jarak luncur 800 meter ke arah barat daya," tuturnya.

Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak.

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/20/21014371/dalam-6-jam-gunung-merapi-8-kali-keluarkan-awan-panas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke