Berawal dari cekcok rumah tangga
Ketua RT 10 Nunukan Utara, Efendi Ansar, mengetahui ada kebakaran setelah mendengar teriakan warganya.
"Jadi begitu imam shalat ucap salam, kami berhamburan keluar, menyelamatkan barang barang. Dari keterangan warga sekitar, memang ada yang bakar, tapi saya belum berani menuduh, tapi banyak yang bilang pelakunya kurang waras," tuturnya.
Sejumlah keterangan warga yang berhasil ia dapatkan, hampir semua menuturkan cerita yang sama.
Baca juga: Berniat Tolong Suami yang Terjebak Kebakaran, Pasutri Malah Tewas Terpanggang
Terduga pelaku adalah orang yang tidak waras dan memiliki masalah dalam rumah tangganya.
Hal ini dikuatkan juga oleh penjelasan Lurah Nunukan Utara, Wahyudin yang mengatakan kebakaran terjadi karena kesengajaan.
Terduga pelaku melampiaskan amarahnya ke warga sekitar setelah cekcok dengan istrinya.
"Ada korban tertimpas (terkena bacokan parang), kita masih pantau lapangan juga. Pelakunya sempat cekcok sama istrinya, lalu membakar rumahnya dan akhirnya api meluas," lanjutnya.
Ibu hamil jadi korban
Amukan terduga pelaku dikatakan tidak terkontrol, semua yang dekat dengannya dibacok, tidak terkecuali seorang ibu hamil.
Baca juga: 333 Kebakaran Terjadi di Jakbar Selama 2020, Kebanyakan Disebabkan Korsleting
Kapolsek Nunukan Iptu Randya Shaktika membenarkan bahwa terduga pelaku memiliki gangguan psikologi.
"Sementara seperti itu kondisinya (tidak waras), masih kita dalami. Kalau jumlah korban ada sekitar tujuh orang yang terkena sabetan senjata tajam, termasuk ibu hamil," jelasnya.
Randya belum bersedia mengungkapkan secara rinci terkait kondisi pelaku dan kronologis terjadinya kebakaran.