Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

67 Bangunan Sekitar Dermaga Nunukan Ludes Terbakar, Berawal dari Cekcok Rumah Tangga

Kompas.com - 11/01/2021, 11:17 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Puluhan bangunan di sekitar dermaga tradisional Inhutani RT 10 Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, musnah terbakar pada Minggu (10/1/2021).

Kebakaran menghanguskan seluruh dermaga penyeberangan yang melayani penyeberangan rute Nunukan, Sebuku dan Seimanggaris ini.

Sejumlah fasilitas umum seperti pos polisi, pos Dinas Perhubungan Nunukan, pos perikanan dan pos imigrasi ikut musnah terbakar.

Baca juga: Kisah Tragis Linda, Hendak Tolong Suami yang Terjebak Kebakaran, Malah Ikut Tewas Terpanggang

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Nunukan Muhammad Firnanda menuturkan, kebakaran terjadi sekitar 18.30 wita.

"Laporan masuk pas Maghrib, kita terjunkan seluruh armada yang kita miliki, ada sembilan unit mobil pemadam, anggota juga melakukan penyemprotan dari arah laut pakai mesin, sekitar dua jam kemudian, api berhasil kita kuasai," kata Firnanda saat dihubungi, Senin (11/1/2021).

Proses pemadaman terbantu cuaca. Saat kejadian, meski air laut sedang pasang dan angin bertiup kencang, haluan angin berembus dari arah darat menuju laut, sehingga menjadi keuntungan tersendiri bagi petugas pemadam untuk menjinakkan api.

Baca juga: Berniat Tolong Suami yang Terjebak Kebakaran, Pasutri Malah Tewas Terpanggang

Sejauh ini, Disdamkar Nunukan menyebutkan, kebakaran ini menghanguskan sekitar 67 bangunan.

"Dari penelusuran anggota, ini kesengajaan. Ada yang sengaja membakar tapi orangnya katanya tidak waras," kata Firnanda.

Berawal dari cekcok rumah tangga

Ketua RT 10 Nunukan Utara, Efendi Ansar, mengetahui ada kebakaran setelah mendengar teriakan warganya.

"Jadi begitu imam shalat ucap salam, kami berhamburan keluar, menyelamatkan barang barang. Dari keterangan warga sekitar, memang ada yang bakar, tapi saya belum berani menuduh, tapi banyak yang bilang pelakunya kurang waras," tuturnya.

Sejumlah keterangan warga yang berhasil ia dapatkan, hampir semua menuturkan cerita yang sama.

Baca juga: Berniat Tolong Suami yang Terjebak Kebakaran, Pasutri Malah Tewas Terpanggang

Terduga pelaku adalah orang yang tidak waras dan memiliki masalah dalam rumah tangganya.

Hal ini dikuatkan juga oleh penjelasan Lurah Nunukan Utara, Wahyudin yang mengatakan kebakaran terjadi karena kesengajaan.

Terduga pelaku melampiaskan amarahnya ke warga sekitar setelah cekcok dengan istrinya.

"Ada korban tertimpas (terkena bacokan parang), kita masih pantau lapangan juga. Pelakunya sempat cekcok sama istrinya, lalu membakar rumahnya dan akhirnya api meluas," lanjutnya.

Ibu hamil jadi korban

Amukan terduga pelaku dikatakan tidak terkontrol, semua yang dekat dengannya dibacok, tidak terkecuali seorang ibu hamil.

Baca juga: 333 Kebakaran Terjadi di Jakbar Selama 2020, Kebanyakan Disebabkan Korsleting

Kapolsek Nunukan Iptu Randya Shaktika membenarkan bahwa terduga pelaku memiliki gangguan psikologi.

"Sementara seperti itu kondisinya (tidak waras), masih kita dalami.  Kalau jumlah korban ada sekitar tujuh orang yang terkena sabetan senjata tajam, termasuk ibu hamil," jelasnya.

Randya belum bersedia mengungkapkan secara rinci terkait kondisi pelaku dan kronologis terjadinya kebakaran.

Polisi juga telah melumpuhkan terduga pelaku dengan timah panas. Terduga pelaku langsung dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Nunukan.

"Saat ini saya masih mengamankan tersangka di RSUD, kalau masalah cekcok rumah tangga, memang laporan awal begitu, anggota di lapangan masih mencari info di lapangan," jawabnya.

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Warteg dan Rumah Kontrakan di Kalideres

Untuk para korban kebakaran, Pemerintah Daerah Nunukan memberi mereka lokasi pengungsian di lapangan kosong di samping kantor Lurah Nunukan Utara.

Tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah didirikan untuk tempat tinggal sementara.

Petugas medis dan aparat keamanan TNI, Polri juga disiagakan di lokasi pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com