Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Sosok Habib Ja'far, Ganjar: Ulama Pemberi Ketenangan dan Penuh Simbol

Kompas.com - 02/01/2021, 19:22 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya ulama kharismatik asal Kudus, Jawa Tengah Habib Ja'far Al-Kaff.

Habib Ja'far dikabarkan meninggal dunia di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (1/1/2021).

Ganjar mengenal sosok Habib Ja'far semasa hidupnya selalu memberikan ketenangan kepada masyarakat dan selalu mengajarkan tentang bagaimana mencintai tanah air.

"Tentu saya mengucapkan belasungkawa yang dalam atas wafatnya Habib Ja'far. Beliau ulama kharismatik yang selalu memberikan ketenangan, kalau berbicara adem dan selalu mengajarkan masyarakat tentang cinta tanah air," kata Ganjar dalam siaran pers, Sabtu (2/1/2020).

Baca juga: Soal 6 Menteri Baru Jokowi, Ganjar: Ada Nuansa yang Bagus

Dia mengenang cerita tatkala bersama ulama yang dikenal sebagai wali yang memiliki maqam majdub.

Tingkah lakunya yang kadang nyleneh (jadzab) membuatnya terkenal di seluruh Indonesia.

Bahkan, Ganjar memiliki pengalaman-pengalaman sendiri bagaimana kebiasaan nyleneh Habib Ja'far itu.

"Beliau itu sering mengatakan kepada saya, Pak Gub, saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul 02.00 dini hari. Saya tanya, lha buat apa bib, beliau jawab ya biar aman saja," kenangnya.

Baca juga: 29.993 Pelanggar Protokol Kesehatan di Kabupaten Semarang Ditindak

Ganjar mengatakan, dalam pergaulan sehari-hari, Habib Ja'far penuh dengan simbol-simbol.

"Jadi kalau lagi makan bersama, misalnya makan ayam, beliau itu selalu memotong bagian-bagian tertentu. Misalnya kepala, sayap, ceker dan dibagi-bagi pada kami. Beliau memberikan bagian itu sambil bilang, ini buat kamu kepala supaya bisa berpikir, kamu sayap biar bisa terbang kemana-mana, nah kamu ceker supaya bisa eker-eker rejeki. Saat itu saya dapat bagian sayap, entah apa maksudnya," ucapnya.

Begitu pula saat makan buah-buahan. Ketika Ganjar hendak mengambil buah anggur, Habib Ja'far melarangnya.

Ia meminta Ganjar untuk memakan buah jeruk yang ada.

"Ojo anggur, mengko ndak nganggur (jangan anggur, nanti jadi pengangguran). Jeruk saja, iki artine rejekine dikeruk (rejekinya banyak)," katanya.

Ganjar juga mengatakan pernah sowan ke Habib Ja'far dan pulang diberi hadiah kacang hijau.

Saat itu, Habib Ja'far memintanya menaburkan kacang hijau itu di halaman rumah Ganjar.

"Saya sampai sekarang tidak mengerti maksud kacang hijau itu apa. Ya, beliau memang penuh simbol-simbol. Namun dibalik sifatnya yang mungkin orang melihat nyleneh, seperti anak kecil, namun beliau memiliki karomah luar biasa. Itulah kenapa banyak sekali masyarakat sampai pejabat yang ingin sowan dengan beliau," terangnya.

Masyarakat Jawa Tengah, lanjut Ganjar, pasti merasakan kehilangan dengan wafatnya Habib Ja'far.

Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat tidak datang ke Kudus untuk melayat karena kondisi masih pandemi Covid-19.

"Harapannya karena masih pandemi, sedikit saja masyarakat yang takziah. Mari kita doakan beliau dari rumah masing-masing saja, agar tidak menimbulkan kerumunan. Saya juga minta Pemkab Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.

Habib Ja'far Al Kaff meninggal dunia di Samarinda Kalimantan Timur pada Jumat (1/1/2020).

Jenazahnya dimakamkan di kediamannya di Kudus pada Sabtu (2/1/2020)

Habib Ja'far Al Kaff merupakan ulama kharismatik yang telah malang melintang di Indonesia.

Dia dikenal sebagai wali yang memiliki maqam majdub dan sering melakukan aktivitas nyleneh atau dikenal dengan sifat jadzab.

Dalam penampilannya sehari-hari, Habib Ja'far selalu nyentrik dengan rambut gondrong, pakaian sederhana, sandal jepit dan kopiah hitam.

Salah satu hal aneh yang pernah dilakukan Habib Ja'far adalah membuang uang ratusan juta rupiah ke lautan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com