GARUT, KOMPAS.com - Kapal Nelayan Makmur 03 yang berlayar mencari ikan dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terdampar di Pantai Karang Gajah, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Selasa (29/12/2020) sore.
Saat terdampar, hanya tersisa dua ABK, yaitu Ardi dan Nelson di kapal tersebut. Sementara, 5 ABK lainnya dikabarkan melompat ke tengah laut saat terjadi percekcokan antar-ABK di kapal.
Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono saat dihubungi lewat telepon genggamnya kepada wartawan mengungkapkan, Kapal Nelayan Makmur 03, dinakhodai Johan (50), warga Sulawesi dan membawa 6 orang anak buah kapal (ABK), yaitu Ikman (30), Utang (20) dan Ardi (27), ketiganya asal Sulawesi. Lalu Agustinus Nelson Jonai (20) asal Kupang, NTT dan Blek (60), asal Kalimantan.
Baca juga: Kaleidoskop 2020 : Dibunuh Mandor Kapal China, ABK Ditemukan Tewas di Peti Pendingin Ikan
Dari keterangan saksi, ABK yang tersisa di kapal saat karam, yaitu Nelson dan Ardi.
Menurut Benny, percekcokan terjadi pada hari ketiga pelayaran saat kapal berada kurang lebih 200 mil laut dari Pacitan.
Percekcokan tersebut berujung penyerangan oleh Ardi terhadap Nelson yang mengakibatkan Nelson mengalami dua luka tusuk di kaki dan tangan.
Selain Nelson, Johan, nakhoda pun diserang oleh Ardi menggunakan pisau dan kanco. Johan juga didorong hingga jatuh ke laut.
"Empat ABK lainnya yang melihat percekcokan karena takut, melarikan diri dengan menceburkan diri ke laut," katanya.
Setelah nakhoda jatuh ke laut dan empat ABK lainnya kabur, di kapal hanya tersisa dua orang, yaitu Ardi dan Nelson.
Saat itu, menurut Benny, dari pengakuan Nelson, ia bersembunyi di bagian mesin kapal setelah mendapat dua luka tusukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.