Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korupsi Rp 5,1 Miliar, 2 Mantan Direktur BUMD Banten Divonis 2 Tahun

Kompas.com - 30/12/2020, 05:17 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak dua terdakwa kasus korupsi kerja sama operasi (KSO) penambangan emas fiktif senilai Rp 5.19 miliar di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banten divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Serang

Keduanya yakni mantan Direktur Utama PT Banten Global Development (BGD) Ricky Tampinongkol dan mantan Direktur PT BGD Franklin Paul Nelwan.

Sedangkan terdakwa lainnya yakni Direktur PT Satria Lautan Biru (SLB) Ilham, divonis 4 tahun penjara.

Baca juga: BPK Sudah Endus Dugaan Korupsi Asabri Sejak 2013

Majelis Hakim yang diketuai Hosianna Mariani Sidabalok dalam putusannya menyatakan,  ketiga terdakwa secara meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana korupsi.

Ketiganya terbukti melanggar pasal 3 nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

"Menjatukan pidana penjara kepada terdawka Ricky Tampinongkol, dan terdakwa Franklin Paul Nelwan selama 2 tahun pejara," kata Hosianna dalam sidang yang digelar secara virtual, Selasa (29/12/2020).

Selain pidana penjara, Hosianna mengungkapkan ketiganya diharuskan membayar denda masing-masing Rp500 juta subsider 5 bulan kurungan apabila tidak dibayar.

Baca juga: Narapidana Kasus Korupsi di Makassar Tidak Dapat Remisi di Hari Raya Natal

Untuk terdakwa Ilham yang dijatuhi hukuman empat tahun penjara juga diharuskan membayar uang pengganti Rp 1,255 miliar.

Pertimbangan hakim memberikan hukuman tersebut kepada ketiganya yakni tidak mendukung program Pemerintah Provinsi Banten.

"Terdakwa tidak memegang amanat Pemprov Banten dalam mengembangkan PT BGD sebagai perusahaan BUMD," ujar Hosianna.

Baca juga: Bendahara RSUD Abepura Jadi Tersangka Korupsi Dana BPJS, Modusnya Palsukan Tanda Tangan Direktur

Diketahui, KSO dibuat untuk bisnis tambang emas di wilayah Bayah, Kabupaten Lebak dengan kontrak kerja sama selama satu tahun atau berakhir pada 28 Oktober 2016.

Namun, sampai berakhirnya kontrak, PT BGD tidak mendapatkan keuntungan. Bahkan, modal PT BGD senilai Rp 5,917 miliar tidak kunjung dikembalikan oleh PT Surya Laba Sejati (SLS).

Kemudian, KSO fiktif itu diselidiki oleh Polda Banten dan menetapkan tiga orang tersangka satu dari pihak swasta dan dua mantan direktur PT BGD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com