Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sahrul, Kapten Kapal Karam: Kami Terkatung-katung 12 Jam di Laut

Kompas.com - 05/12/2020, 08:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Empat orang nelayan terombang-ambing di tengah lautan di sekitar perairan Selat Malaka selama 12 jam.

Mereka mencoba bertahan untuk menyelamatkan nyawa di tengah samudra setelah kapal yang mereka tumpangi karam.

Sang kapten kapal karam, Sahrul menuturkan bagaimana terjadinya peristiwa menegangkan tersebut.

Baca juga: 4 Nelayan Diselamatkan Kapal Asing Setelah 12 Jam Karam di Tengah Laut

Karam dihantam gelombang

Ilustrasi laut, samudra, lautan Ilustrasi laut, samudra, lautan
Sahrul mengemukakan awalnya mereka yang berasal dari Langkat, Sumatera Utara melaut untuk mencari ikan.

Selain Sahrul (38), ada pula tiga nelayan lainnya yakni Muslim (48), Sholihin (27) dan Sayaan (39).

Keempat nelayan tersebut menggunakan sebuah kapal pancing ikan.

Setelah sempat melaut sehari, tiba-tiba di tengah lautan gelombang besar datang.

Kapal mereka tak kuat menahan hantaman gelombang tersebut dan akhirnya karam.

"Kejadiannya Kamis (3/12/2020), sekitar pukul 05.00 WIB. Kapal yang kami tumpangi dihantam gelombang, terbalik," ujar Sahrul.

Baca juga: Fakta Terbaru Pengepungan Rumah Mahfud MD, Korlap Tak Mau Tanggung Jawab, Tak Tahu Ada yang Diperiksa Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com