KOMPAS.com- Empat orang nelayan terombang-ambing di tengah lautan di sekitar perairan Selat Malaka selama 12 jam.
Mereka mencoba bertahan untuk menyelamatkan nyawa di tengah samudra setelah kapal yang mereka tumpangi karam.
Sang kapten kapal karam, Sahrul menuturkan bagaimana terjadinya peristiwa menegangkan tersebut.
Baca juga: 4 Nelayan Diselamatkan Kapal Asing Setelah 12 Jam Karam di Tengah Laut
Selain Sahrul (38), ada pula tiga nelayan lainnya yakni Muslim (48), Sholihin (27) dan Sayaan (39).
Keempat nelayan tersebut menggunakan sebuah kapal pancing ikan.
Setelah sempat melaut sehari, tiba-tiba di tengah lautan gelombang besar datang.
Kapal mereka tak kuat menahan hantaman gelombang tersebut dan akhirnya karam.
"Kejadiannya Kamis (3/12/2020), sekitar pukul 05.00 WIB. Kapal yang kami tumpangi dihantam gelombang, terbalik," ujar Sahrul.
Sahrul dan tiga temannya tercebur ke laut karena kapal yang mereka tumpangi karam.
Dalam situasi menegangkan itu, yang terpikir di benak mereka adalah bertahan untuk menyelamatkan nyawa.
Selama 12 jam mereka berempat terombang-ambing di tengah lautan.
Beruntung, ada sebuah kapal kargo asing MV Arsinoe melintas setelah belasan jam mereka berusaha bertahan agar selamat.
Kapal kargo asing MV Arsinoe saat itu sedang melintasi Selat Malaka tujuan Hindia.
"Setelah 12 jam bertahan (terkatung-katung di laut), kami ditolong oleh kapal kargo asing," ujar Sahrul.
Baca juga: Bermula 8 Siswa SMK Batuk dan Anosmia, Terbongkar 179 Siswa Positif Covid-19
“Evakuasi kami lakukan setelah mendapatkan laporan dari Basarnas Pusat, karena pihak kapal asing itu setelah menyelamatkan empat nelayan tersebut menghubungi pusat dan diteruskan ke Basarnas Banda Aceh untuk kami lakukan evakuasi,” kata Kepala Basarnas Banda Aceh Budiono.
"Tim SAR gabungan melakukan evakuasi empat nelayan asal Langkat, Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, yang diselamatkan oleh kapal asing setelah kapal mereka karam,” lanjut Budiono.
Dalam evakuasi, Basarnas mengunakan kapal SAR KN Kresna dan menjemput nelayan dari kapal kargo asing di perairan Selat Benggala.
Petugas evakuasi juga menggunakan APD lengkap.
Empat nelayan tersebut lalu menjalani rapid test dengan hasil non reaktif.
“Malam ini mereka kami bawa ke mes PSDKP untuk istirahat. Besok akan kami periksa terkait aktivitas mereka di laut sebelum tenggelam. Jika terbukti tidak melakukan aktivitas terlarang, mereka akan kami serahkan ke keluarganya besok,” Kata Herno Adiyanto selaku Kepala Seksi Operasionlnal Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran PSDKP Lampulo.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.