Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sungai di Banyumas Dipenuhi Busa karena Limbah Kimia

Kompas.com - 03/12/2020, 21:06 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas, Jawa Tengah, telah mengecek aliran sungai yang dipenuhi busa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas Junaidi menjelaskan, kesimpulan sementara kemunculan busa disebabkan adanya aktivitas pembuangan limbah kimia.

"Kesimpulan sementara dari pemeriksaan di situ ada orang yang membuang limbah atau melakukan aktivitas pencucian wadah zat kimia di saluran tersebut," kata Junaidi saat dihubungi, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Heboh Sungai Dipenuhi Busa di Banyumas, Begini Kesaksian Warga

Namun, DLH belum dapat mengidentifikasi orang yang melakukan hal itu.

"Kami sudah menelusuri dari mana sebabnya, ke bagian atas Sungai Pekaja, Sungai Nyamplung, tanya warha setempat, ternyata tidak dijumpai indikasi pencemaran itu dari atas," jelas Junaidi.

Junaidi memastikan limbah yang menimbulkan busa itu dipastikan bukan dsmari industri atau kegiatan usaha di hulu sungai.

"Ditelusuri ke atas apakah dari tempat pembiatan batik atau rumah makan tidak menemukan indikasi ke arah hulu," ujar Junaidi.

Baca juga: Video Aliran Sungai di Banyumas Dipenuhi Busa Viral, DLH Turun Tangan

Sementara itu, DLH belum mengetahui kandungan dalam air yang dipenuhi busa tersebut. Pasalnya saat datang ke lokasi busa yang terdapat di aliran sungai telah hilang.

"Karena buih sudah tidak ada, jadi kami tidak mengambil sampel untuk diperiksa di laboratorium. Busa tersebut muncul sebentar saja," kata Junaidi.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan salah satu aliran sungai di Kabupaten Banyumas, dipenuhi busa beredar luas di media sosial.

Sungai tersebut disebut berada di Desa Sokaraja Kulon, Kecamatan Sokaraja, tepatnya di depan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Banyumas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com