Temuan batu itu rupanya menjadi pemberitaan di media asing, Daily Star.
Batu itu diberitakan sampai ke tangan dokter dan kolektor asal Indianapolis bernama Jay Piatek.
Disebutkan bahwa Jay Piatek membelinya seharga 1,4 juta poundsterling.
Josua mengaku tak tahu soal penjualan tersebut. Namun dia menjual batu itu senilai Rp 200 juta.
"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi Kompas.com.
Batu membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.
Jared menceritakan pengalaman itu kepada Daily Star.
"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip dari Daily Star.
"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."
"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik."
Setelah melakukan kesepakatan dengan Josua, Jared mengirimkan batu tersebut ke AS, dan sekarang menjadi koleksi Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.
Pecahan batu tersebut kemudian dijual kembali seorang kolektor kedua melalui situs jual-beli eBay seharga 757 poundsterling (Rp14,1 juta) per gram.
Artinya, harga batu seberat 1.800 gram yang dijual Josua bisa mencapai hampir 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar.
Sumber: Kompas.com (Penulis Padang Sidempuan: Oryza Pasaribu | Editor: Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.