“Satu ruangan kondisinya ambles, padahal bangunan masih bagus, tapi karena bencana alam apa boleh buat,” tambah dia.
Menurut dia, jumlah pelajar di sekolah tersebut tidak banyak. Kelas VII lima orang, kelas VIII tidak ada pelajarnya dan kelas IX sembilan orang.
“Ada dua ruang yang tersisa, satu ruang di sekat jadi dua, persiapan kalau awal tahun ada pembelajaran,” tutur dia.
Baca juga: Sepi Peminat, 2 SD Negeri di Pelosok Jember Ditutup
Pihaknya belum bisa memperbaiki gedung yang rusak itu karena belum ada anggaran. Namun, sudah dipersiapkan untuk perbaikan pada tahun 2021 mendatang.
Sementara itu, Ketua Komisi D Hafidi meminta agar BPBD Jember mempersiapkan potensi terjadinya bencana alam.
Sebab, setiap tahun Jember selalu dilanda bencana, mulai dari longsor hingga banjir.
“Apalagi sekarang tugas BPBD Jember juga memakamkan pasien Covid-19,” terang dia.
Hafidi meminta agar BPBD Jember tidak hanya fokus penanganan Covid-19. Namun, juga mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi di tengah musim hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.