Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ditemukannya Bocah 11 Tahun yang Disekap Tantenya di Pasar, Berawal dari Suara Tangisan

Kompas.com - 09/11/2020, 16:14 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Satu jam kemudian, tante RK datang ke pasar. Kemudian ia dan pedagang lainnya meminta SR untuk membuka gembok rantai yang membelit bocah tersebut.

"Kami lihat anak ini mengalami luak lebam bekas cubitan di kedua pahanya," ujarnya.

Usai kejadian itu, oleh pedagang pasar dilaporkan ke Manager Operasional PD Pasar Kota Kendari dan diterukan ke Polsek Baruga.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba

Pelaku diamankan

Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung bergerak dan mengamankan tante RK.

Kepada polisi, SR mengaku perbuatan itu dilakukan sebagai efek jera agar RK tidak nakal lagi.

Perbuatan itu, kata Komang, baru dilakukan SR kemarin.

"Setelah kami Interogasi pelaku, korban ini agak bandel, nakal sehingga si ibu asuh ini bermaksud memberi efek jera," kata Kaposlek Baruga AKP I Gusti Komang Sulatra dalam keterangan persnya di Mapolsek Baruga.

Baca juga: Sering Diejek Teman karena Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Siswi SMK Ini Mengaku Sudah Kebal

Dijelaskan Komang, RK merupakan anak yatim piatu, saat usianya 4 tahun, orangtuanya sudah meninggal dunia. Sejak itulah ia diasuh oleh tantenya.

"Perlu kami sampaikan saat ini ibu asuh dalam kondisi sehat, hanya sebelumnya dia mengalami depresi setelah habis operasi," ujarnya.

Baca juga: Pokoknya Saya Tidak Akan Maafkan, Dia Harus Bayar Air Susu, Saya Sudah Capek Jadi Ibu

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa rantai dan lakban warna kuning untuk kepetingan penyelidikan.

Atas perbuatannya, kata Komang, pelaku akan dikenakan Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

Baca juga: Ayah di Sleman Setubuhi Anaknya sejak SMP, Terbongkar dari Chat WhatsApp Korban yang Diketahui Tantenya

 

(Penulis Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com