Saat ditemukan poisisi korban terlentang sementara dua kakinya menekuk di trotoar dan ponsek tergeletak di dekat tangan.
Ia menggunakan kaos hijau pendek dana celana pendek.
"Iya, tadi kita mendapatkan laporan dari warga bahwa ada sesosok perempuan tergeletak di pinggir jalan dikira meninggal. Saat kita cek ke lokasi, korban ternyata pingsan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit," kata Kepala Polsek Indihiang Kompol Didik Hadi, kepada wartawan, Minggu (8/11/2020) pagi.
Untuk penyebab korban pingsan, sambung Didik, pihaknya mengetahuinya. Sebab, korban sedang menjalani perawatan di RSUD Soekardjo, Tasikmalaya.
"Kalau penyebabnya kita belum tahu, cuma kita fokuskan ke evakuasi korban karena ternyata setelah dicek masih hidup," ungkapnya.
Baca juga: Dikira Meninggal, Ternyata Wanita yang Ditemukan Tergeletak di Trotoar Hanya Pingsan
Dokter Farhaan Abdullah Sp THT-KL dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah menjalani perawatan selama 16 hari di RSUP M Djamil, Padang, Sumatera Barat.
Farhaan dikenal sebagai seorang dokter yang aktif berjuang melawan pandemi Corona di Sumbar.
Alhamdulillah pada 3 November lalu saya sudah sembuh dan pulang dari RSUP M Djamil," kata Farhaan yang dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).
Saat dirawat, Farhaan sempat pasrah karena pasien yang terbaring di kanan dan kirinya merintih yang akhirnya meninggal dunia.
Sebagai seorang dokter, Farhaan sangat ingin menolong. Namun apa daya, dirinya juga terbaring lemah.
"Saya ingin menolong, tapi saya sakit juga. Saya hanya bisa pasrah melihat pasien kiri dan kanan saya meninggal dunia," jelas Farhaan.
Baca juga: Cerita Dokter Farhaan Sembuh dari Covid-19, Pasrah Lihat Pasien di Sampingnya Meninggal
Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu Fathkur Rokhim membenarkan peristiwa di foto tersebut.
Dirinya menjelaskan, bayi yang digendong seorang kakek itu meninggal usai dilahirkan karena tergolong Bayi Berat Lahir Rendah (BLBR).
"Berat bayi itu kurang dari satu kilogram dan sangat berisiko. Si Ibu persalinan di sini hingga bayi tersebut lahir dan dirawat tujuh hari. Namun tidak tertolong. Kalau tidak salah warga Randublatung atau Menden," kata Fathkur.